Warga Timor Leste Gelar Demonstrasi di Melbourne
jpnn.com - MELBOURNE – Aksi protes warga Timor Leste terhadap Australia tak hanya terjadi di Dili saja. Di Melbourne, Australia hari ini, Kamis (24/3), juga berlangsung aksi serupa.
Mengutip laman Timorseajustice.com, protes itu akan menandai peringatan agar pemerintah Australia menarik pengakuannya atas batas yurisdiksi maritim Mahkamah Internasional.
Koordinator aksi, Sam Raja mengatakan sebagai bangsa yang berdaulat Timor Timur ingin batas maritim dan secara hukum berhak dimilikinya. Sayangnya, Pemerintah Australia telah terus-menerus menolak untuk menetapkan batas maritim permanen dengan Timor Timur sesuai dengan hukum internasional saat ini.
“Australia bahkan telah menarik pengakuan yurisdiksi atas batas maritim dari Mahkamah Internasional dan Pengadilan Internasional Hukum Laut, meninggalkan Timor Timur tanpa jalan hukum untuk menuntut hak-nya,” ujarnya.
Posisi negosiasi tidak merata dan mengakibatkan serangkaian perjanjian berbagi sumber daya sementara Timor Timur dari miliaran dolar royalti pemerintah dihasilkan oleh sumber daya minyak dan gas yang terletak di Laut Timor.
Tidak hanya batas-batas permanen yang membawa perjuangan panjang dan bertekad orang Timor untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat, tetapi dengan berdaulat atas hak maritime bisa memberikan pendapatan yang signifikan untuk negara termiskin kedua di Asia.
Misalnya, lapangan gas Greater Sunrise yang terletak 100 kilomtres dari garis pantai Timor Timur diharapkan dapat menghasilkan sekitar USD 40 miliar pendapatan pemerintah. Jika batas-batas yang ditetapkan sesuai dengan hukum internasional, Greater Sunrise seluruhnya akan menjadi bagian dalam Zona Ekonomi Eksklusif Timor Timur.
Kampanye Timor tentang Keadilan Laut yang didalamnya masyarakat Australia dari berbagai usia yang prihatin dan dilatar belakangi politik untuk membujuk pemerintahan australia berlaku adil kepada Timor Leste.