Warga Tionghoa di Tarakan Terus Doakan Korban AirAsia
jpnn.com - TARAKAN - Warga Tionghoa di Tarakan tidak henti-hentikan mendoakan penumpang AirAsia QZ 8501, baik yang telah ditemukan jenazah maupun belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. Apalagi, dari 155 penumpang dan 7 awak dalam pesawat nahas tersebut, terdapat tiga warga Tarakan, yaitu Kosuma Chandra Kho, istrinya Sherlly dan putri sulungnya Vera Chandra.
Tokoh masyarakat Tionghoa di Tarakan, Hengdy Leonardo menyatakan, khususnya seluruh masyarakat Tionghoa yang berdomisili di Tarakan turut berbelangsungkawa atas musibah tersebut. Mereka juga terus mendoakan agar seluruh penumpang AirAsia dapat segera ditemukan, termasuk tiga warga Tarakan tadi.
"Kami terus melakukan doa-doa untuk ketiga warga kami, termasuk penumpang AirAsia lainnya. Biasanya dilakukan di wihara. Setiap ada kebaktian, pasti didoakan," kata Hengdy Leonardo kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Sabtu (3/1).
Sementara itu, keluarga Kosuma Chandra Kho di Tarakan terus dihantui kecemasan menanti perkembangan proses evakuasi korban AirAsia QZ 8501. Demikian pula dengan Stevany (18) dan Michael (12), terus menanti kabar ayahnya Kosuma Chandra; ibunya, Sherlly; dan kakak sulungnya, Vera Chandra, yang ketiganya merupakan penumpang pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu.
Meliyani, ipar Kosuma Chandra mengaku, pihak keluarga kini hanya bisa pasrah. Suami Meliyani, Hendihanto Kho yang sekarang berada di Surabaya terus menginformasi perkembangan terbaru.
"Kabar terkini dari suami saya belum ada. Jadi sama saja seperti kemarin, masih kami hanya menunggu sampai saat ini,” kata Meliyani.(*zia/ris/jpnn)