Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wartawati Malaysia Ini Dilarang Masuk Markas Kemenhan Gara-Gara Lututnya Kelihatan

Sabtu, 04 Juli 2015 – 06:36 WIB
Wartawati Malaysia Ini Dilarang Masuk Markas Kemenhan Gara-Gara Lututnya Kelihatan - JPNN.COM
Foto-foto: thestar

jpnn.com - PETALING JAYA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Malaysia sepertinya tidak mau main-main soal aturan, bahkan untuk urusan dress code sekalipun. Begini ceritanya...

Kamis (2/7) lalu, reporter The Star, Tashny Sukumaran ingin menjalankan tugasnya, meliput sebuah presentasi di kantor Kementerian Pertahanan Malaysia. Dalam acara tersebut, hadir di antaranya istri Perdana Menteri, Datin Seri Rosmah Mansor, Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein dan wakilnya Datuk Abdul Rahim Bakri.

"Saya pergi ke Departemen Pertahanan (Mindef) di Ampang untuk meng-cover sebuah presentasi. Saya mengenakan setelan hitam-putih sederhana, dengan lengan pendek dan hemline yang berakhir tepat di atas lutut saya," kenang Tashny, seperti dilansir The Star/Asia News Network, Kamis (2/7).

Di pos penjagaan, Tashny ditolak, tak boleh masuk. Hal mana yang membuat dia kaget. "Saya pikir pakaian saya layak. Namun saya ditolak masuk di pos jaga," katanya.

Tashny menceritakan, di meja pos jaga, seorang pejabat memintanya untuk mundur beberapa kali. "Saya mengambil beberapa langkah mundur samapi dia bilang silakan mundur lebih jauh, saya perlu melihat apa yang Anda pakai," kata Tashny.

Petugas tersebut kemudian mengatakan kepada Tashny bahwa dia tidak akan diizinkan masuk karena lutut Tashny yang terlihat. "Saya protes, saya bilang padanya saya sudah pernah meliput di Mindef sebelumnya dengan mengenakan pakaian kasual seperti T-shirt serta dalam gaun yang sama, tetapi protes itu tidak berhasil," tandas Tashny.

Tashny tetap ditolak. "Saya juga mengatakan kepadanya bahwa saya adalah seorang wartawan dan diperlukan untuk masuk untuk meliput acara tersebut. Dia dan anggota staf perempuan mengatakan mereka akan memeriksa dengan pejabat di dalam gedung. Namun mereka kembali dan mengatakan, tidak ada respon dan menyuruh saya untuk duduk dan menunggu," ujarnya.

Di saat menunggu, seorang polisi militer mengatakan bahwa saya telah melanggar kode berpakaian. "Saya mengatakan harus ada konsistensi ketika menegakkan kode berpakaian, tidak sebagaimana dan ketika mereka suka saja. Karena saya tidak mau ketinggalan tugas saya, saya pergi untuk mengambil rok panjang yang saya simpan di mobil," kata Tashny.

PETALING JAYA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Malaysia sepertinya tidak mau main-main soal aturan, bahkan untuk urusan dress code sekalipun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News