Waskita Kompensasi Rumah Retak Akibat Proyek Tol
jpnn.com - BREBES – Sebanyak 20 rumah di tepi area pembangunan ruas tol Pejagan–Pemalang yang berada di Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba mengalami retak. Hal itu karena ada getaran alat berat dari pembangunan tol tersebut.
Meski demikian, rumah-rumah yang dindingnya mengalami keretakan itu mendapatkan kompensasi ganti-rugi dari dari PT Waskita Toll Road selaku pengelola pekerjaan. Selain itu, perusahaan tersebut membangun dua titik pengeboran air untuk menyiram debu polutan yang bertebaran.
”Rumah warga di sini rusak karena adanya getaran alat berat. Jumlahnya ada sekitar 20 rumah. Tapi pihak pengelola sudah komitmen membayar ganti-rugi kepada warga,” ujar Sugiharto, perwakilan warga saat penyerahan uang ganti-rugi rumah terdampak di kantor desa, Sabtu (10/10) dengan disaksikan Plt Camat, Pj Kades, dan Muspika setempat.
Plt Camat Bulakamba Laode Vindar Aris Nugroho AP MSi mengungkapkan, dana kompensasi bagi perumahan warga yang terdampak di Rancawuluh itu merupakan bagian dari perjanjian antara pihak pengelola dengan warga di hadapan Asisten 1 Setda beberapa waktu lalu.
Di samping rumah rusak, warga juga meminta adanya jaminan kesehatan dari ancaman ISPA yang sudah ditindaklanjuti dengan penyerahan masker kepada warga dan penyediaan layanan medis di lokasi. Selain itu, adanya jalan akses warga di sisi tol serta perbaikan irigasi.
”Hari ini, PT Waskita sudah memenuhi janjinya seperti dalam MoU kemarin. Saya sebagai penengah berharap agar kondisi masyarakat bisa kondusif dan proses pekerjaan tol juga bisa berjalan lancar, harmonis seperti hasil kesepakatan pertemuan sebelumnya,” ucap Aris.
Sementara, perwakilan Humas PT Waskita Tajudin dan Sunarto mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan kompensasi atas kerugian yang ada di lingkungan pekerjaan tol. Di Desa Rancawuluh, selain sudah memberikan masker, juga penyiraman air untuk mengurangi debu polusi dari mobilitas pekerjaan.
Nilai dana kompensasi bagi rumah warga terdampak pekerjaan tersebut sebesar Rp 15 juta. Uang tersebut akan dibagikan kepada warga sesuai dengan tingkat kerusakannya.