Waspada! Bandit Kejar Setoran, Akal Bulus Meningkat saat Ramadan
jpnn.com, SURABAYA - Ramadan sudah bergulir. Mayoritas muslim menjalaninya dengan khusyuk beribadah. Namun, ironisnya telah diprediksi momentum ini tidak akan mengurangi tindak kriminal yang terjadi di kota-kota besar, termasuk Surabaya, Jawa Timur.
Masyarakat dituntut waspada karena tindak kriminal bisa saja terjadi di saat seseorang lengah.
Kondisi semakin rawan di saat mendekati datangnya hari raya. Sosiolog sekaligus pakar kriminologi Bagong Suyanto pun tidak menampik bahwa tindak kriminal di tengah Ramadan akan selalu menjadi fenomena yang terjadi setiap tahunnya.
“Kenyataannya ini terjadi setiap tahunnya,” ujar Bagong.
Selama masih adanya kesenjangan yang mencolok di masyarakat, aksi tindak kriminal bakal tetap terjadi.
Bagong memprediksikan, menjelang lebaran nanti tindak kejahatan cenderung meningkat. Namun, jenis kejahatan yang akan sering ditemui secara khususnya ialah tindak kejahatan instrumental.
“Bukan tindak kejahatan ekspresif yang mungkin lebih minim,” imbuhnya.
Bagong menjelaskan, tindak kejahatan instrumental yang dimaksud ialah tindak kejahatan yang didorong oleh motif ekonomi. Bentuk kejahatan bisa meliputi, seperti penipuan, pencopetan, penjambretan, pencurian, hingga perampokan.