Waspada Krisis Pangan, Fadel Dorong Penguatan Ketahanan Pangan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mendorong upaya penguatan ketahanan pangan nasional dalam menghadapi krisis pangan akibat musim kemarau berkepanjangan di tengah masa pandemi Covid-19 yang diprediksi Organisasi Pangan Dunia/FAO.
Potensi buruk tersebut sangat serius ditandai dengan beberapa negara seperti Thailand dan Vietnam sudah melakukan pembatasan ekspor pertanian terutama beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
Untuk itu, Fadel melihat pemerintah mesti serius memperhatikan unsur-unsur diseputar ketahanan pangan seperti pelaku UMKM dan para petani dengan memberikan kemudahan di bidang pembiayaan.
“Kemudahan pembiayaan seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), sangat dibutuhkan para petani dan UMKM yang bergerak di bidang pertanian dan agribisnis untuk kelangsungan usaha mereka dalam mendukung upaya ketahanan pangan nasional,” kata Fadel kepada media usai membuka acara Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Penguatan Ketahanan Pangan DKI Sebagai Pintu Gerbang Nasional Melalui Sinergisitas dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten' di Serang, Banten, Kamis (16/7/2020).
Acara FGD yang digelar atas kerja sama MPR RI dengan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) ini, selain dihadiri Ketua Umum Perhiptani Isran Noor juga dihadiri secara langsung dan virtual pengurus Perhiptani seluruh Indonesia dan perwakilan Gubernur Banten.
Lebih jauh, Fadel Muhammad menambahkan, selain memperhatikan para pelaku UMKM dan petani, pemerintah juga mesti memperkuat tenaga penyuluh pertanian.
“Peran penyuluh pertanian di desa-desa sangat penting, salah satunya untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini terbukti saat menjadi Gubernur Gorontalo. Dengan kepandaian para penyuluh pertanian dan keuletan petani, produktifitas pertanian terutama jagung naik malah sampai lebih dari 100 persen," ungkap Fadel.
Mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu menegaskan keyakinannya bahwa sektor pertanianlah yang paling berpotensi bertahan jika dikelola dengan baik dalam menghadapai krisis pangan dibanding sektor lain.