Waspadai Bisnis Nikotin Sintesis di Balik Kampanye Kenaikan Harga Rokok
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Pengamat hukum Gabriel Mahal mengatakan, ada agenda global dan pertarungan besar di balik kampanye menaikkan harga rokok di Indonesia. Menurutnya, pertarungan itu berupa motif dagang industri farmasi yang hendak direalisasikan.
Motif dagang industri yang dimaksud adalah penggunaan produk Nicotine Replacement Therapy (NRT) bikinan Amerika Serikat. Makanya kata dia, salah kaprah bila harga rokok Indonesia yang lebih murah lantas dibandingkan dengan negara lain.
“Salah kaprah jika kemudian harga rokok Indonesia dibandingkan dengan Singapura yang tidak memiliki kepentingan apapun terhadap tembakau apalagi negara itu juga tidak punya petani tembakau,” kata Gabriel saat dihubungi media, Senin (29/8).
Gabriel mengaku heran dengan kampanye rokok yang dianggap mematikan. Padahal, negara-negara yang tidak punya kepentingan tembakau justru memberikan fasilitas bagi perokok.
Sebut saja di Singapura yang memberikan warganya fasilitas merokok. Sementara di Jepang, stasiun dan keretanya ada gerbong khusus untuk perokok.
Orang boleh merokok dan disiapkan khusus tempat nyaman sampai korek apinya. Sementara di Indonesia, industri hasil tembakau dipojokkan.
"Kampanye negatif terhadap tembakau ini semata kepentingan bisnis nikotin sintesis dengan dukungan perusahaan farmasi," tandasnya.
Gabriel mengatakan, tudingan tembakau benar-benar menyebabkan kematian sangat tendensius. Faktanya, justru nenek moyang Indonesia yang juga menikmati tembakau sejak lama memiliki umur panjang.
"Di situ saya kira kita harus sangat kritis terhadap klaim seperti itu," tegasnya.