Waspadalah, Kampus Rawan Diserang Virus Radikalisme
"Dengan kejadian itu maka kami segera ambil tindakan dengan memberikan bukti bahwa tidak bisa kami biarkan orang yang telah terindikasi radikal menjadi rektor,” kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Melihat fenomena yang terjadi, dirinya menekankan kepada segenap civitas akademika untuk selektif dan cerdas dalam menggunakan dunia maya maupun media sosial.
"Jangan ditelan mentah-mentah berita yang diterima dan selalu mengkritisi jika mendapatkan ajakan ataupun berita yang menjurus ke paham radikal," tutur mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengatakan, mahasiswa merupakan agen perubahan dan calon pemimpin bangsa.
Karena itu, mahasiswa harus terus menambah wawasan keilmuan agar Indonesia tidak terjerembab dalam kubangan pertikaian yang disebabkan oleh pemikiran-pemikiran yang sempit.
"Kampus merupakan institusi tempat berkembangnya berbagai pemikiran untuk membangun bangsa demi kemaslahatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya berharap ke depan mahasiswa dan pihak kampus turut terlibat secara aktif dalam upaya menanggulangi paham radikal terorisme, terutama jika telah mulai terindikasi ada pergerakan di kampus," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu. (jos/jpnn)