Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wayang Golek Wonderful Indonesia Pikat Ribuan Warga Negeri Mullah

Sabtu, 05 Maret 2016 – 15:45 WIB
Wayang Golek Wonderful Indonesia Pikat Ribuan Warga Negeri Mullah - JPNN.COM
Ilustrasi

jpnn.com - TEHERAN - Melihat atraksi wayang golek ajen di Indonesia? Itu sih biasa. Nonton wayang kulit di keraton? Itu juga nggak aneh. Tapi kalau wayang golek ajen dan wayang kulit Wonderful Indonesia di Iran, Negeri Para Mullah, itu baru wow. 

Atraksinya ternyata mampu memikat ribuan warga Iran yang datang ke International Nowrouz Dolls and Puppets di National Museum of Iran, Teheran, yang mulai dibuka hari ini (3/3) hingga 6 Maret 2016.

Di Teheran, wayang golek ajen dan wayang kulit Indonesia tampil dengan warna beda. Kesan sufi dan religi ditampilkan. Tema nuansa islami
dipertontonkan selama seharian penuh. Semua dibalut bersama musik dan lagu alunan padang pasir.

Hasilnya? National Museum of Iran langsung heboh. Di hari pertama saja, pengunjung sudah mengular panjang hingga luar aula pameran.

Banyak yang tertarik melihat Wayang Ajen dan wayang kulit Indonesia. Apalagi, wayang golek ajen bisa mengolaborasikan elemen-elemen
tradisional Indonesia dengan musik gamelan Jawa dan musik padang pasir. 

“Benar-benar penuh. Jumlah pengunjung mungkin ribuan karena antrean mengular hingga luar aula. Budaya religi rupanya dianggap sangat menarik bagi warga Iran,” terang Kasubid Promosi Wisata Sejarah dan Religi Kemenpar, Wawan Gunawan, Kamis (3/3).

Antusiasme tinggi tadi sudah diprediksi sebelumnya. Maklum, keberangkatan tim Wonderful Indonesia seluruhnya difasilitasi pemerintah Iran. Sebagai negara Timur Tengah yang kaya minyak, Iran rupanya sangat ingin melihat kolaborasi atraksi budaya khas Indonesia dengan budaya Timur tengah.

Bagi Kementerian Pariwisata, ini adalah peluang besar untuk terus mengibarkan branding Wonderful Indonesia. Ini adalah momentum untuk menebarkan destinasi utama. Juga promosi budaya dan kuliner.  Hal yang wajar mengingat wisatawan asal Timur Tengah memiliki karakteristik dalam berkunjung selalu berkelompok. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close