Website KPU Jadi Sasaran Peretas yang Ingin Pamer Skill
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Riza Patria tidak heran dengan upaya hacker meretas website resmi Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Menurut Riza, upaya hacker melakukan peretasan tidak hanya terjadi ketika ada hajatan-hajatan besar demokrasi di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
Riza memaparkan, motifnya juga banyak. Ada yang sekadar ingin mengetes kemampuan sebagai hacker. “Katakanlah seorang hacker yang ingin mengetes kemampuannya, ingin menjebol KPU, CIA, FBI, Pentagon dan sebagainya. Ini kan sering terjadi, karena memang kerjaan hacker itu dia ingin mengukur sejauh mana kehebatan mereka,” kata Riza di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (13/3).
BACA JUGA: Website KPU Diretas, Pemenang Pilgub Berubah, Polisi Siaga
Nah, ujar dia, sekarang ini akan ada pemilu di Indonesia, sehingga hacker-hacker juga banyak yang nakal dan ingin mengetes kapasitas kemampuannya.
“Mereka ingin mengecek sejauh mana Indonesia mampu menjaga dari berbagai (serangan) hacker. Itu motif pertama, ingin mengetes kemampuan,” papar anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, itu.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, website lembaganya terus dicoba diretas oleh hacker dari dalam dan luar negeri. “Kalau yang menyerang website kami itu memang ada terus. Kalau dilihat IP address-nya, itu datang dari dalam dan luar negeri,” kata Arief di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/3).
Lebih lanjut Arief mengatakan, selain untuk mengetes kemampuan, ada motif lain yang lebih tidak baik dari upaya peretasan tersebut. Dia menegaskan, motif yang tidak baik itu adalah ingin merusak, dan mengganggu jalannya pemilu.
“Ini yang berbahaya, ingin merusak, supaya jalannya pemilu terganggu,” ungkapnya.