Westlife Tinggalkan Kenangan Manis di Sam Poo Kong
jpnn.com, SEMARANG - Grup vokal Westlife tampil memukau di kompleks Kuil Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (1/9) malam. Sederet judul karya terbaik dinyanyikan Shane Filan, Kian egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily. Di antaranya “Hello My Love”, Swear It Again”, “Uptown Girl”, “My Love”, dan “If I Let You Go”. Penampilan mereka semakin spektakuler dengan balutan visual dan tata cahaya yang begitu menyatu.
Tak heran, penampilan mereka mampu memberikan efek bahagia dan kenangan manis kepada hampir 7.000 penonton yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Kebahagiaan yang tidak terhingga pun mampu dirasakan langsung oleh para personel Westlife selama menyuguhkan pertunjukannya.
CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi selaku promotor mengatakan bahwa konser yang digelar di kawasan Kuil Sam Poo Kong ini merupakan destinasi terakhir dari rangkaian tur konser Westlife di Indonesia. Momen yang terwujud menjadi sebuah catatan baru bagi Westlife dan Kuil Sam Poo Kong yang melakukan sebuah proses kolaborasi yang sangat indah. Mahakarya yang dimiliki kuil itu begitu melebur bersama karya-karya terbaik dari grup vokal yang berdiri sejak 1998 itu.
BACA JUGA: Kebahagiaan Westlife Pungkasi Tur Dunia di Kuil Sam Poo Kong
“Konser Westlife sangat pecah, semua orang yang hadir merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan," kata Anas usai konser, Minggu (1/9) malam.
Pendiri Prambanan Jazz itu mengungkapkan bahwa konser ini bukanlah tanpa alasan bisa digelar di salah satu situs bersejarah yang dimiliki Indonesia tersebut. Menghadirkan legenda musik dunia seperti Westlife merupakan sebuah upaya dari pihaknya untuk mengenalkan tempat ini dan Kota Semarang ke dunia internasional melalui pertunjukan musik berkualitas. Tidak heran konser tersebut bisa menyedot antusias para pelancong dari mancanegara dan dalam negeri.
BACA JUGA: Keceriaan Westlife saat Tiba di Yogya sebelum Menggoyang Borobudur dan Sam Poo Kong
"Saya kira apa yang terjadi adalah sebuah proses kolaborasi dari tiga mahakarya, yaitu mahakarya Kuil Sam Poo Kong, mahakarya masyarakat Jawa, dan juga mahakarya musik yang dimiliki oleh Westlife. Bagi saya, hal seperti ini harus tetap terus berlanjut di Semarang, agar nantinya salah satu kota besar di Indonesia ini akan terangkat namanya ke dunia internasional," jelas Anas.