Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

WHO: Kasus COVID 10 Minggu Terakhir Lebih Banyak Dibanding Jumlah Sepanjang Tahun 2020

Kamis, 03 Februari 2022 – 23:47 WIB
WHO: Kasus COVID 10 Minggu Terakhir Lebih Banyak Dibanding Jumlah Sepanjang Tahun 2020 - JPNN.COM
Meski dianggap tidak terlalu parah, Omicron telah menyebabkan kasus virus corona meroket. (AP: Michael Probst)

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 90 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan sejak varian Omicron diidentifikasi 10 minggu lalu. Jumlah ini lebih banyak dari pada jumlah kasus sepanjang tahun 2020, yang merupakan tahun pertama pandemi.

Setelah banyak negara melonggarkan pembatasan mereka di tengah kelelahan publik, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyeus memperingatkan bahwa Omicron tidak boleh diremehkan meskipun telah terbukti membawa penyakit yang lebih ringan daripada varian sebelumnya tapi "peningkatan kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah dunia."

"Kami prihatin ada narasi yang telah menjadi pegangan di beberapa negara bahwa karena sudah ada vaksin dan penularan Omicron yang tinggi dengan tingkat keparahan yang lebih rendah, maka pencegahan penularan tidak memungkinkan dan tidak lagi diperlukan," katanya dalam pengarahan rutin WHO tentang pandemi.

"Ini tidak benar," tambah Tedros.

"Terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan. Virus ini berbahaya dan terus berkembang di depan mata kita sendiri."

Negara-negara Eropa telah melonggarkan pembatasan

WHO mengatakan empat dari enam wilayahnya di seluruh dunia mengalami peningkatan tren kematian.

Banyak negara Eropa telah mulai melonggarkan pembatasan dan lockdown, termasuk Inggris, Prancis, Irlandia, dan Belanda, sementara Finlandia akan mengakhiri pembatasan COVID-19 bulan ini.

Pada hari Selasa (01/02), pemerintah Denmark membatalkan sebagian besar pembatasan yang ditujukan untuk memerangi pandemi, dengan mengatakan tidak lagi menganggap COVID-19 sebagai "penyakit kritis secara sosial."

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 90 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan sejak varian Omicron diidentifikasi 10 minggu lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News