Widodo C Putro Simpulkan, Pasukannya Main Individual
jpnn.com - PALEMBANG – Pelatih Sriwijaya FC Widodo C Putro memanfaatkan waktu libuar empat hari untuk evaluasi tim berjuluk Laskar Wong Kito itu. Terutama menyoroti menurunnya produktifitas lini belakang.
Mengingat, saat lawan Mitra Kukar Supardi Natsir dkk tak mampu menyarangkan satu bola pun. Padahal peluang banyak sekali setelah melakukan 14 kali tembakan ke gawang lawan yang separo di antaranya on target.
Menurut Arsitek kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini, duet Alberto Goncalves dan Hilton Moreira alias BeThon menghadapi jalan buntu karena tidak konsisten. Yakni para skuat Sriwijaya FC tidak konsisten dalam menjalin kerja sama dengan penyerang lainnya.
"Pemain berusaha untuk mencetak gol masing-masing. Mereka tidak bisa menjaga konsistensi kerja sama selama pertandingan. Akibatnya kombinasi serangan yang diasah selama latihan tidak terlihat," sesal Widodo.
Dari penilaiannya, sejak babak pertama pemain sudah terlihat tidak mengedepankan kerja sama dalam mencetak gol. Sikap individualis ini berlanjut saat memasuki babak kedua.
Kondisi ingin menonjolkan kemampuan sendiri muncul karena setiap pemain ingin segera cetak gol setelah duet BeThon berulang kali gagal memanfaatkan peluang.
Namun, Widodo tidak menyalahkan sepenuhnya kepada pemain. Sebagai mantan striker, dirinya memaklumi kondisi itu karena hal tersebut merupakan alamiah seorang pemain.
Artinya, saat terjadi kebuntuan dalam usaha para striker mencetak gol, pemain lainnya secara otomatis akan tergerak menjadi penyelamat dengan memaksimalkan kualitas masing-masing. Imbas dari situasi ini, para pemain pun terbawa untuk mengedepankan main dengan gaya sendiri-sendiri.