Widodo Cahyono Putro Jadi Pelatih Terbaik Bulan Agustus
Bali United memang mengawali AFC Cup 2018 sejak Februari. Sementara di Piala Presiden, mereka lolos hingga babak semifinal sebelum dikandaskan Sriwijaya FC.
Saat mencoba bangkit, ada saja halangan yang datang. Pertama soal badai cedera. Irfan Bachdim mengalami cedera engkel saat bersua Arema FC (18/5). Setelah lini depan, disusul lini belakang.
Dua bek asing sekaligus pilar mereka, Demerson Bruno Costa (Brasil) dan Ahn Byung-keon (Korsel) mengalami cedera parah. Situasi yang akhirnya memaksa Widodo kudu mendepak kedua pemain tersebut.
Belum tuntas soal cedera, Widodo kembali dipusingkan dengan performa penggawa asingnya yang tak kunjung moncer. Milos Krkotic tampil loyo. Pemain asal Montenegro itu tak mencetak gol dan mencatatkan assist sama sekali dalam sembilan laga. Dia pun terdepak.
Dalam kondisi penuh tekanan, Widodo langsung melakukan diskusi dengan manajemen. “Saya sampaikan (ke manajemen) kondisi tim. Ada pemain cedera, dan soal performa pemain asing. Ternyata, manajemen paham. Mereka sanggup mendatangkan pemain baru. Dukungan manajemen sangat penting,” kata pelatih 48 tahun itu.
Di lini belakang, Bali United mendaratkan Mahamadou N’Diaye dan Novan Sasongko. Sementara Melvin Platje (Belanda) datang untuk mengisi pos yang ditinggal Krkotic.
Kehilangan Stefano Lilipaly dan Ricky Fajrin yang membela timnas juga tak menjadi hambatan bagi Bali United untuk bangkit. “Saya punya 32 pemain, saya selalu sampaikan agar mereka siap turun kapan pun,” katanya.
Meski mampu membawa Bali United bangkit, Widodo enggan jemawa. “Ini semua berkat kerja keras tim. Semua elemen mampu bekerja dengan sangat baik,” terang pelatih kelahran Cialcap itu. (gus)