Wilder Geram Dengan Wasit
"Sulit untuk yakin 100 persen dari posisi Graham berada di belakang kedua pemain bahwa mereka tidak saling memegang. Yang menjadi pertanyaan besar saya adalah asisten wasit berjarak 10 yard dan memiliki pandangan paling jelas dan dia membuat keputusan untuk tidak mengangkat bendera sebagai tanda adanya pelanggaran."
"Saya benar-benar bingung sebagai pemain dan manajer profesional selama 35 tahun terakhir. Saya bahkan lebih bingung lagi malam ini."
Gol bersih tim Wilder dianulir saat melawan Villa pada Juni ketika teknologi garis gawang gagal pada pertandingan pertama setelah Liga Premier bergulir lagi pasca-jeda pandemi COVID-19.
Musim lalu Sheffield United juga harus masygul golnya dianulir oleh VAR ketika melawan Tottenham Hotspur saat kaki John Lundstram dinyatakan offside setelah proses pengambilan keputusan yang lama.
Lebih buruk lagi yang terjadi Selasa dini hari itu adalah saat Wilder menilai pemain Villa Matt Targett seharusnya dikeluarkan dari lapangan.
Karena melanggar Chris Basham yang memang diakui berbuah penalti pada babak pertama.
Sayangnya eksekusi penaltinya oleh Lundstram dimentahkan dengan baik oleh kiper Emiliano Martinez.
"Dia (Bash) menghalangi pemain kami, peluang pupus dan itu (seharusnya) kartu merah. Itu kartu merah, dia menghentikan peluang mencetak gol. Sekalipun dia (Lundstram) gagal mengeksekusi penalti, mestinya tetaplah 10 lawan 10," pungkas Wilder.(Antara/jpnn)