Wilmar Investasi Rp7 Triliun di Tarakan
Selasa, 04 Desember 2012 – 10:13 WIB
TARAKAN – PT Wilmar Nabati Indonesia (Wilmar Group) akan berinvestasi sebesar Rp 7 triliun untuk membangun pelabuhan dan infrastruktur pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), tangki timbun dan pupuk pada lahan 100 hektare di Kota Tarakan, tepatnya di Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur. Salah satu bentuk pertimbangan pemilihan lokasi tersebut, lebih besar pada kemudahan akses alur pelayaran kapal berbobot besar atau berkapasitas 80.000 DWT (Deadweight Tonnage). Soal perizinan, menurut perwakilan PT Wilmar di Tarakan, Ferdy Wijaya (Business Development Wilmar Group), pada bulan Juni lalu pihaknya sudah mengajukan izin lokasi ke pemerintah, namun hingga sekarang belum keluar izinnya. “Termasuk lahan untuk pendirian pabrik. Dari 100 hektare yang dibutuhkan, sudah 30 hektare dalam status pembebasan dan sisanya yakni sekitar 70 hektare, masih dalam tahap pengukuran dan izin dari pemerintah,” ungkap Ferdy, Senin (3/12).
Untuk diketahui, pabrik CPO tersebut nantinya akan mengolah pasokan hasil perkebunan sawit dari wilayah lain di Kalimantan Utara (Kaltara). Sementara, secara output produksi, pabrik ini akan menghasilkan semua turunan dari minyak sawit itu, seperti minyak goreng dan biodiesel berbahan baku minyak sawit. “(Hasil perkebunan sawit) semua daerah di Kalimantan Utara akan masuk ke Tarakan, sebagian untuk ekspor dan sebagian lagi untuk menyuplai kebutuhan minyak kelapa sawit di Kalimantan Timur,” ujar Ferdy.
Soal potensi pabrik ini kedepan, Ferdy mengklaim produksi kelapa sawit di wilayah Kalimantan Utara dalam dua tahun kedepan akan mengalami peningkatan. Ditambah lagi, daerah produsen kelapa sawit di wilayah Kalimantan Utara, rata-rata telah berproduksi selama 7 hingga 10 tahun, namun belum ada pabrik CPO di daerah sekitar yang dapat mengolah kelapa sawit tersebut. “Setiap bulan diperkirakan pabrik ini mampu mengolah hingga 500 ribu ton kelapa sawit yang dikirimkan oleh daerah penghasil sawit,” ulas Ferdy. Sementara untuk produksi CPO per bulannya, perusahaan yang berkantor di Medan dan Jakarta itu, diyakini Ferdy mampu menghasilkan 250 ton CPO untuk setiap kali pengiriman melalui kapal.
TARAKAN – PT Wilmar Nabati Indonesia (Wilmar Group) akan berinvestasi sebesar Rp 7 triliun untuk membangun pelabuhan dan infrastruktur
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jelajahi Arab Saudi, Titi Kamal Belajar Sejarah Masa Lalu
-
Asmindo dan AHEC Bekerja Sama Meningkatkan Industri Furniture
-
Pesan Wapres Soal Kekalahan Timnas U-23 atas Uzbekistan
-
Pesan Wapres Soal Kekalahan Timnas U-23 atas Uzbekistan
-
Penyerahan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah di Banyuwangi
BERITA LAINNYA
- Industri
Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
Jumat, 03 Mei 2024 – 12:36 WIB - Bisnis
Hutama Karya Bangun RSUP Dr Sardjito & Gedung Estetika RSUP di Bali
Jumat, 03 Mei 2024 – 12:35 WIB - Properti
Lippo Cikarang Catatkan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar, Total Pendapatan Naik 175 Persen
Jumat, 03 Mei 2024 – 10:03 WIB - Makro
Begini Cara Mengajukan Keberatan ke Bea Cukai, Mohon Disimak!
Jumat, 03 Mei 2024 – 09:36 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Jika Dihitung Dana Tidak Cukup untuk Gaji PPPK & TPP, tetapi Jangan Khawatir
Jumat, 03 Mei 2024 – 07:02 WIB - Sepak Bola
Timnas U-23 Indonesia Kalah, STY Blak-blakan Ungkap Hal yang Membuatnya Kesulitan
Jumat, 03 Mei 2024 – 07:52 WIB - Humaniora
Pemda yang Tidak Usulkan Formasi PPPK 2024 untuk Tendik Harus Disanksi, Honorer Setuju?
Jumat, 03 Mei 2024 – 11:42 WIB - Sport
STY Bongkar Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Ada Perbedaan Level
Jumat, 03 Mei 2024 – 07:23 WIB - Dahlan Iskan
Viral Longsor
Jumat, 03 Mei 2024 – 07:07 WIB