Wisatawan Sumbang Sampah di Lembang
jpnn.com - LEMBANG - Kawasan Lembang yang menjadi destinasi wisata pascalebaran, tampak menjadi salah satu lokasi menumpuknya sampah pada hampir beberapa sudut. Hal tersebut karena banyaknya wisatawan yang datang dengan tidak dibarengi tempat sampah yang memadai.
Selain itu, di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB) juga menunjukkan hal yang sama. Tumpukan sampah tersebut sangat mengganggu warga yang melintas karena menimbulkan bau tidak sedap. Bahkan, di beberapa sampah dibuang sembarang dan dibiarkan menumpuk di pinggir jalan.
Warga Lembang, Rudi Kardi (49) menyesalkan hal tersebut. Menurutnya, dengan banyaknya tumpukan sampah ini tentu mengganggu pemandangan sebagai kota wisata.
"Banyak sampah yang menumpuk bikin lokasi wisatanya tidak menarik lagi," ungkapnya kepada Bandung Ekspres (JPNN Grup).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) KBB, Anugerah mengakui pascalebaran ini, di beberapa lokasi masih banyak tumpukan sampah yang belum sempat diangkut oleh petugas kebersihan yang berada di bawah komandonya.
Ia pun menyebut, volume sampah di seluruh wilayah KBB memang meningkat tajam. "Volume sampah memang bertambah terutama di pasar-pasar tradisional dan di wilayah Lembang," kata Anugerah saat ditemui di Ngamprah, Senin (4/8).
Dirinya mengelak tumpukkan sampah tersebut karena tidak diangkut petugas kebersihan. Dirinya mengatakan bahwa mereka hampir setiap hari mengangkut sampah di wilayah Lembang. Bahkan mereka tidak libur mengangkut sampah selama lebaran hingga saat ini.
"Produksi sampah di wilayah KBB pascalebaran ini mencapai sekitar 100 ton per harinya atau naik sekitar 20 ton dari sebelum lebaran yang hanya mencapai sekitar 80 ton per hari. Kenaikan volume sampah ini disumbang oleh meningkatnya jumlah wisatawan serta para pemudik yang melintas di wilayah KBB," tandasnya. (drx/far)