WNI Diduga Pelaku Teror Bom di Filipina, Begini Respons Hidayat Nur Wahid
"Ini kok malah anda mengaku Muslim dari Indonesia kemudian mengebom rumah ibadah. Saya berharap ini dibongkar seterang-terangnya," katanya.
Hidayat khawatir ini merugikan kepentingan umat Islam di Filipina Selatan yang baru saja mendapatkan hak otonomi, sehingga akan menghadirkan ketegangan politik yang sesungguhnya tidak diperlukan.
Hidayat mengutuk aksi teror itu, terlepas siapa pun pelakunya. Dia menegaskan teror tidak sesuai dengan ajaran Islam. Teror itu dapat menjelekkan citra agama Islam. Perbuatan itu juga merugikan kepentingan warga Muslim di Filipina Selatan yang baru saja mendapatkan otonomi lebih luas di Mindanao.
“Saya menolak segala macam bentuk teror ya, apalagi teror itu dilakukan di rumah ibadah sangat tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam. Dalam konteks perang pun tidak boleh merusak rumah ibadah, apalagi ini tidak dalam perang,” ungkap anggota Komisi I DPR ini.
BACA JUGA: Pemuda Katolik Kecam Pelaku Teror Bom di Katedral Jolo
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenlu Armanatha Natsir mengatakan, pihaknya belum dapat mengonfirmasi berita mengenai kemungkinan keterlibatan dua WNI dalam aksi teror itu.
Armanatha mengatakan ini untuk menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano, yang menyatakan suami istri asal Indonesia sebagai pelaku.
"Menlu RI (Retno Marsudi) tengah mencoba berkomunikasi dengan berbagai pihak di Filipina untuk memperoleh konfirmasi," kata Armanatha dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/1).(Boy/jpnn)