Wonderful Indonesia Pamer Wisata Kelas Dunia di WTM London
“Pesannya jelas. Kami ingin menyampaikan bahwa Indonesia adalah destinasi wisata kelas dunia. Tentunya destinasi yang benar-benar Wonderful Indonesia," timpal Nia Niscaya.
Nah, di London nanti, Wonderful Indonesia ikut menggandeng 50 pelaku industri pariwisata ternama. Semua bakal berjejer rapi di Paviliun Indonesia yang terletak di Hall AS900. "Dalam Paviliun, juga akan dipasang big screen LED yang memutar TVC Wonderful Indonesia. Salah satunya Video promosi pariwisata Indonesia yang juara dalam kompetisi UNWTO Video Competition 2017," ujarnya
Selain itu, tambah Nia, Paviliun juga menampilkan Rumah Adat Sumba Uma Mbatangu. Uma Mbatangu berarti rumah menara. "Ini presentasi dan bagian promosi mempopulerkan Nihiwatu Resort di Pulau Sumba kepada turis Inggris. Inilah hotel terbaik di dunia dua tahun berturut-turut versi majalah Travel+Leisure," tambahnya.
Yang perlu dicatat, turis Inggris memang sampai saat ini masih yang penyumbang terbesar turis Eropa ke Indonesia. Menurut data Kemenpar, jumlah wisatawan asal Uni Eropa yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 1 juta orang. Inggris menyumbang 328.882 wisman ke Indonesia. Angka tersebut meningkat 21,9 persen dari tahun 2015 yang berjumlah 269.798 wisman.
"Dan hingga Agustus 2017, tercatat 244.638 turis Inggris berkunjung ke Indonesia. Ini menunjukkan 63,71 persen dari target kunjungan wisman Inggris. Kita harapkan hingga akhir tahun ini, target 384.000 turis Inggris bisa tercapai," urainya.
Menpar Arief Yahya pun terlihat sangat setuju untuk menggeber pasar Inggris. Strateginya bahkan dipastikan tidak berhenti di WTM London. "Kita juga memiliki program promosi lainnya, seperti promosi media ruang dengan branding logo Wonderful Indonesia pada London Cab,” kata Menpar Arief Yahya.
Yang pasti, kata Arief Yahya, Wonderful Indonesia akan semakin berkibar menjadi top of mind di jagat pariwisata dunia. “Apa yang tidak mungkin? Kita punya potensi, kita punya kemauan, dan kita harus punya kemampuan untuk menuju ke sana!” tegas Arief Yahya. (adv/jpnn)