Wow, Banyuwangi Dapat Amunisi Baru Destinasi Kelas Dunia
jpnn.com - BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ibarat mendapatkan amunisi baru untuk mempromosikan pariwisata di daerahnya.
Gunung Ijen serta Taman Nasional Alas Purwo akhirnya ditetapkan menjadi Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO, Badan PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan. Penetapan ini dilakukan pada siding International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016.
Tentu, ini akan menjadi tema promosi baru, objek baru, destinasi baru, yang bisa di-create dengan sentuhan baru, untuk mendapatkan wisatawan baru. Pamor Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo sebenarnya destiasi lama. Hanya saja belum muncul di permukaan, belum banyak dipromosikan di level dunia.
Kini, dua destinasi itu bisa diproyeksikan menjadi destinasi baru yang digarap dengan cara pandang baru. Levelnya menanjak oleh status baru tersebut. Apalagi, Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerja sama program MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.
Konsep cagar biosfer sendiri telah digagas oleh UNESCO sejak 1971 dan hingga saat ini jumlahnya mencapai 669 kawasan di 120 negara di dunia. “Saya senang. Informasi ini akan semakin mendongkrak potensi pariwisata di Banyuwangi. Saya sudah dapat info tersebut termasuk foto penetapan yang dikirim langsung ke saya dari Peru,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (23/3).
Mengapa itu, menjadi “sesuatu” buat Azwar Anas, karena selama ini Kab Banyuwangi memang sudah ditetapkan sebagai kabupaten pariwisata. Leading sectornya adalah pariwisata. Semua harus menginduk dan menyesuaikan dengan kepentingan pariwisata. “Kini kami dapat status baru, itu sama juga dengan mendapat value baru berstandar dunia,” kata Azwar Anas.
Penetapan itu memang sangat masuk akal. Maklum, Kawah Ijen merupakan sebuah kawah terasam di dunia. Memiliki dinding kaldera setinggi 300-500 meter, dengan luasan 5.466 hektar. Untuk ukuran kawahnya sendiri kurang lebih 20 km.
Panorama alamnya? Hmm, yang ini tidak banyak bisa diceritakan dengan kata-kata. Hanya seorang sastrawan hebat yang sanggup menceritakan dan membuat orang terpana membayangkan aslinya. Tapi sebaik-baik cerita, tetap lebih afdol menengok sendiri di sana, ambil foto-foto yang banyak, dan up load ke media social.