WTO Dianggap Lumpuhkan Sektor Pangan Negara Berkembang
Selasa, 09 Juni 2009 – 17:20 WIB
"Subsidi atau proteksi yang benar adalah yang diberikan kepada petani kecil untuk mendukung kegiatan ekonominya, menyokong pembangunan pedesaan, mempromosikan konservasi lahan pertanian, serta membangun pasar domestik. Hal ini harus menjadi catatan penting bagi Pemerintah Indonesia untuk menegakkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan, bukan neo-liberalisme," tegas Henry.
Dia mengingatkan, belum lama ini pasangan capres-cawapres dari pemerintahan berkuasa, menepis tuduhan bahwa dirinya menganut paham ekonomi neo-liberal. Namun fakta berbicara lain, karena Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (justru) dengan semangat menggebu mencoba menghidupkan kembali upaya liberalisasi sektor pertanian yang sempat terhenti dalam perundingan-perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). (fas/JPNN)