Wushu Raih Perak di Hari Pertama
jpnn.com - NAYPYITAW - Pundi medali emas Indonesia masih nihil pada hari pertama. Kemarin (7/12) di Indoor Stadium Wunna Theikdi, kontingen wushu Merah Putih hanya sanggup menyumbang sekeping medali perak dari taolu (seni).
Satu-satunya perak didapatkan Achmad Haulefi dari changquan putra. Haulefi mendapat poin 9,69 dari para juri. Angka terebut membuatnya finis dibelakang atlet tuan rumah Myanmar Aung Si Thu yang mendapat poin 9,70 untuk medali emas.
Dalam tiga kategori lain kemarin yakni nanquan putri, jianshu putri, dan duilian putra Indonesia gagal menunjukkan performa.
Di nanquan putri, raihan terbaik didapat Juwita Niza yang nankring diposisi keemmpat dengan poin 9,65. Sedang di jianshu putri Thalita Lovita diposisi kelima dengan poin 9.31. Di duilian putra, trio Charles Sutanto-Eric Losardi-JOdis finis diposisi kelima dengan nilai 9,58.
Nah, usai pertandingan kemarin Haulefi menuturkan cukup kaget dengan pencapaian yang kategori changquan ini. Apalagi untuk changquan ini atlet berusia 24 tahun itu cukup realistis dengan membidik medali yang sama dengan dua tahun silam, perunggu.
"Ini bukan kategori spesialisasi saya sebenarnya. Saya mengincar emas di golok-toya (gunshu, red.) yang dimainkan besok (hari ini,red.). Jadi cukup bersyukur mendapat perak di changquan ini," ujar Haulefi.
Peta persaingan kemarin, menurut atlet asal Jakarta itu ketat oleh empat negara. Myanmar, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Namun faktor kecenderungan juri menilai tinggi tuan rumah tak bisa dihindarkan.
Dari tingkat kesulitan jurus kemarin, ada sebelas nandu (lompatan) yang dilakukan Haulefi. Dan semuanya tak ada yang gagal. Tapi apa hendak dikata, meski sukses disemua kesulitan juri yang memberikan nilai.