Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ya Ampun, Setengah Populasi Koala New South Wales Tewas Akibat Karhutla

Jumat, 08 November 2019 – 23:44 WIB
Ya Ampun, Setengah Populasi Koala New South Wales Tewas Akibat Karhutla - JPNN.COM
Koala. Foto: Pixabay

jpnn.com, NEW SOUTH WALES - Setengah dari populasi koala di New South Wales tewas akibat kebakaran yang melanda wilayah tersebut sejak bulan lalu. Jumlah ini bisa bertambah jika titik api tak segera diatasi.

Api yang mulai menjalar dari Cagar Alam Danau Innes bulan lalu telah merusak habitat koala. Sementara wilayah hutan lain yang menjadi tempat hewan endemik itu berkembang biak masih terancam oleh 15 titik api.

Kelompok penyelamat hewan Koala Conservation Australia mengungkapkan bahwa sekitar 350 ekor hewan endemik Australia tersebut tewas akibat kebakaran hutan di Cagar Alam Danau Ines. Padahal, populasi koala di cagar alam itu hanya sekitar 500 sampai 600 ekor.

Koala yang selamat pun kini dalam kondisi tidak sehat dan harus dirawat di rumah sakit khusus koala dekat cagar alam tersebut.

"Kami mengamati tanda yang menunjukkan Koala menahan sakit, misalnya gigi yang gemeretuk atau ekspresi stress. Semua pengecekan itu kami lakukan rutin setiap hari," kata Amanda Gordon, kepala perawat hewan.

Dia menambahkan, seringkali pihaknya kesulitan mengetahui masalah kesehatan Koala. "Terkadang, Koala dapat terlihat sangat sehat. Cakar mereka mulai sembuh dan membaik, tetapi jika ada sesuatu yang terjadi dan luput dari pengamatan kami, tidak banyak yang akhirnya dapat kami lakukan," ujar Gordon.

Sejauh ini, total populasi koala di Australia tidak lebih dari 50.000-100.000 ekor. Koala umumnya mendiami hutan eukaliptus di wilayah timur dan pesisir Australia. Hewan itu biasanya hidup sampai 20 tahun. (ant/dil/jpnn)

Setengah dari populasi koala di New South Wales tewas akibat kebakaran yang melanda wilayah tersebut sejak bulan lalu. Jumlah ini bisa bertambah jika titik api tak segera diatasi.

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News