Yakinlah, Elektabilitas Jokowi Mengkhawatirkan
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah lembaga survei menempatkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2019 selalu mengungguli Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Namun, Gerindra masih sangat yakin bahwa capres petahana yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu bisa dikalahkan.
Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria mengatakan, Jokowi yang sudah menjalani kepemimpinan kurang lebih 3,5 tahun dan setiap hari diberitakan media, berselfie dengan rakyat, hingga menempuh berbagai upaya lainnya tetap tidak bisa menembus elektabilitas yang tinggi. “Angka elektabilitas Jokowi justru mengkhawatirkan,” tegas Riza dalam diskusi bertema Politik Copras-Capres di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4).
Sebagai contoh, hasil survei Media Survei Nasional (Median) menempatkan elektabilitas Jokowi hanya 36,2 persen, sedangkan Prabowo dengan 20,4 persen. Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) juga menempatkan elektabilitas Jokowi tak mencapai 50 persen, tapi hanya 48,3 persen. Adapun elektabilitas Prabowo di angka 21,5 persen.
Menurut Riza, kondisi itu berbanding terbalik dengan Prabowo. Dia menjelaskan, bosnya di Gerindra itu selama 3,5 tahun tidak pernah turun gunung maupun melancarkan kritikan kepada Jokowi. Prabowo memberikan kesempatan Jokowi dan pemerintahannya bekerja.
Baru-baru ini saja, Prabowo keluar dan memberikan masukan kepada pemerintahan Jokowi. “Beliau tidak suka selfie dan membuat pernyataan kontroversial. Beliau di Hambalang (Bogor), menerima tamu, berdiskusi, banyak membaca. Dengan perolehan demikian, kami optimistis Pak Prabowo saatnya nanti dapat memenangkan Pilpres 2019,” ungkap Riza.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo yang juga hadir dalam diskusi itu mengatakan, elektabilitas Jokowi masih belum aman. Dia tidak sepakat jika nanti Jokowi melakukan cara-cara yang melanggar aturan demi mendongkrak elektabilitasnya.
“Misalnya melakukan pembagian sertifikat lahan dengan menyelipkan foto Pak Jokowi. Untungnya tidak dicetak (di sertifikat, red), hanya diselipkan di sertifikat,” kata Roy.
Menurutnya, cara itu menunjukkan Jokowi tidak percaya diri. “Zaman Soekarno saja tidak begitu, ini (zaman Jokowi) masa ada foto diselipkan di sertifikat,” timpal Riza Patria.
Sedangkan politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, Jokowi akan tetap bekerja keras meskipun sejauh ini berbagai lembaga survei mengunggulkannya. Menurut Masinton, tidak pernah ada kemenangan yang diraih dengan jalan santai.