Yakinlah, Pak Wiranto Tak Akan Campuri Polri Pilih Wakapolri
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam) Wiranto tidak mau mencampuri Polri dalam mencari figur Wakapolri pengganti Komjen Syafruddin. Wiranto menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Mantan Panglima ABRI itu meyakini Tito pasti punya pertimbangan matang dalam menentukan nama calon Wakapolri. "Biar saja itu Kapolri yang mengusulkan, berarti pertimbangannya sudah baik," kata Wiranto di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8).
Menteri pertahanan dan keamanan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menegaskan, Kemenkopolhukkam tidak akan ikut-ikutan soal penempatan personel Polri. "Kami kebijakan dan mengoordinasikan tugas saja," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan, sudah ada standar pengisian untuk jabatan di Polri. Menurut dia, yang bisa mengisi posisi Wakapolri adalah jenderal bintang tiga atau komisaris jenderal (komjen).
Atau, bisa juga jenderal bintang dua alias inspektur jenderal (irjen) yang pangkatnya segera dikatrol menjadi komjen. Karena itu Arsul mengakutak heran dengan kabar santer soal Irjen Idham Aziz bakal menjadi Wakapolri.
“Jadi kalau misalnya isunya yang naik misalnya seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz, itu menurut saya juga bukan sesuatu yang masalah. Hanya kalau itu belum dikonfirmasi oleh Pak Kapolri karena memang proses wanjaktinya belum dijalankan," kata Arsu.
Anggota Komisi III DPR itu lantas mencontohkan kebijakan Susilo Bambang Yudhoyono semasa menjabat presiden menunjuk Timur Pradopo sebagai Kapolri. "Pak Timur Pradopo bintang dua ke bintang tiga, dan beberapa jam ke bintang empat (jenderal)," ujarnya.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku telah mendengar informasi bahwa Irjen Idham Aziz diusulkan sebagai Wakapolri. Namun, mantan Ketua Komisi III DPR itu tak berani memastikan Idham bakal menjadi pengganti Syafruddin di kursi TB 2 atau Wakapolri.