Yan Mandenas DPR Minta TPN OPM Hentikan Kekerasan di Intan Jaya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Bidang Pertananan, Yan Permenas Mandenas meminta kelompok TPN OPM yang bermarkas di Kabupaten Intan Jaya, Papua, menghentikan kekerasan, yang berujung jatuhnya korban jiwa.
Dia berharap kelompok TPN OPM yang mengklaim perbuatan mereka atas nama perjuangan, lebih mengedepankan ruang-ruang dialog ketimbang aksi kekerasan yang telah mengakibatkan masyarakat menjadi korban.
“Saya tidak ingin menyudutkan siapa pun. Tetapi jangan jadikan masyarakat sebagai korban. Hentikan kekerasan. Ada ruang dialog yang bisa digunakan, ketimbang aksi tembak-menembak (antara kelompok masyarakat bersenjata (Red,) dengan aparat TNI dan Polri,” ungkapnya dalam siaran persnya Jumat (9/10/2020).
Anggota Fraksi Gerindra ini mengklaim terus memantau dan berdiskusi dengan rekan-rekannya di Komisi I DPR RI mengenai apa yang terjadi di Papua khususnya di Kabupaten Intan Jaya.
“Tadi, kami juga kaget mendengar dua orang rombongan dari tim pencari fakta bentukan Menkopolhukan terkena tembakan. Ini seharusnya tidak terjadi. Apalagi salah seorang tim merupakan dosen UGM. Kami berharap keduanya lekas sembuh dan permasalahan di Intan Jaya segera terselesaikan,” ungkap Yan Mandenas.
Yan Mandenas juga menyoroti kinerja aparat penegak hukum yang ada di Papua, terlebih khusus di satuan intelejen. Hal itu dikatakannya lantaran adanya gangguan terhadap tim pencari fakta dan tewasnya seorang hamba Tuhan Alm. Pdt. Yeremia Zanambani.
“Kalau Intelijen kita bagus seharusnya tim pencari fakta tidak ada yang tertembak. Artinya kalau di lokasi kejadian masih rawan, aparat bisa mengingatkan kepada tim untuk berhati-hati atau menunda melakukan tugas mereka, sampai kondisi di sana stabil,” katanya.
Yan Mandenas berharap aparat penegak hukum dengan kelompok sipil bersenjata untuk melakukan gencatan sejata agar tak ada lagi korban atas konflik yang terjadi di Papua khususnya di Intan Jaya.