Yang Lagi Makan Jangan Baca...Bau Busuk dari Kardus Mie, Dibuka Ternyata...
jpnn.com - BANYUMAS - Warga Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Banyumas digegerkan dengan penemuan mayat bayi perempuan yang diperkirakan baru lahir kurang 24 jam. Mayat bayi yang dibungkus plastik warna hitam dalam kardus mie instant itu ditemukan warga di tepi jalan Batuanten-Sawangan, Selasa (15/12) pukul 10.00 WIB.
Kepala Desa Batuanten, Yulianto Heri mengatakan, sekitar pukul 10.00 WIB pengguna jalan yang melintas di jalur Batuanten-Sawangan mencium bau busuk dari kardus yang berada di tepi jalan tersebut. Kabar adanya kardus bau busuk menyebar sampai ke Ketua RT 1 RW 1, Wowo (49). Ketua RT langsung ke lokasi dan ternyata bau busuk sudah menyengat.
"Karena takut dengan isi kardus tersebut, ketua RT langsung menghubungi saya. Kemudian saya menghubungi Polsek Cilongok. Setelah petugas Polsek datang, kardus dibuka oleh petugas. Ternyata berisi bayi yang diperkirakan baru dilahirkan di dalam plastik hitam," jelas Yulianto kepada Radar Banyumas (grup JPNN).
Setelah petugas kepolisian memastikan isi kardus, timmedis dari Puskesmas langsung dihubungi. Petugas Polsek Cilongok juga menghubungi Polres Banyumas untuk membantu olah tempat kejadian perkara.
Yulianto menyatakan akan ikut membantu pihak kepolisian mencari pelaku bejat yang telah membuang bayi di Batuanten tersebut. "Kami juga akan mencari informasi untuk ikut membantu pihak kepolisian mengunkgap pembuang bayi atau siapa ibu kandungnya. Kami akan melacak warga kami yang memang sedang hamil. Pokoknya informasi sedetail apapun akan kami sampaikan ke Polisi,"jelasnya.
Dokter Puskesmas II Cilongok, dr Egi Jita Pratama menjelaskan, diperkirakan mayat bayi yang dibuang masih berumur 7-8 bulan dalam kandungan. Kemudian diduga proses kelahirannya dilakukan tanpa bantuan dari pihak medis.
"Kalau persalinan medis, plasenta sudah dipotong. Kalau mayat bayi yang ditemukan masih menempel dengan badan, sehingga hampir dipastikan dilahirkan tanpa bantuan medis dan masih terlihat segar. Diperkirakan usai persalinan langsung dibuang," ungkapnya.
Kapolsek Cilongok AKP Yudhi Syarwani menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki penemuan mayat bayi yang menggegerkan Desa Batuanten tersebut. Lokasi pembuangan yang sepi, jauh dari pemukiman dan jalur alternatif yang jarang melintas kendaraan menjadi pilihan pelaku untuk membuang mayat bayi.
"Lokasinya memang sepi, apalagi kalau sudah masuk sore hari. Jalur alternatif yang menghubungkan Cilongok-Ajibarang dan Purwojati memang hanya beberapa meter ramai pemukiman. Tetapi lokasi penemuan berjarak sekitar 400 meter dari pemukiman penduduk,"jelasnya. (gus/dil/jpnn)