YAPI Yakini Pelakunya Oknum
Tokoh Agama Sesalkan PenyeranganRabu, 16 Februari 2011 – 09:01 WIB
Hal yang sama diungkapkan Nurul Huda, ketua MUI Kabupaten Pasuruan. Dia mengaku belum mendengar insiden penyerangan oleh massa ke Ponpes YAPI. Nurul Huda hanya mengatakan di Indonesia ini, ada beberapa penganut agama dan aliran. Dengan adanya perbedaan agama dan aliran tersebut, tentu saja ada paham yang berbeda. Namun itu semua tidak menjadi permasalahan karena sejak dahulu, prinsip Pancasila selalu dipegang teguh oleh umat beragama di Indonesia.
Begitu pula dalam Islam yang di dalamnya menentang keanarkisan. "Di dalam Islam, setiap umatnya memiliki kewajiban untuk menghormati keyakinan lain. Di dalam Islam, perbuatan anarkis juga tidak boleh dan harus menghargai perbedaan," paparnya. Islam sendiri, katanya, juga menghormati adanya perbedaan. Karena itu kata dia, MUI sangat menyesalkan penyerangan itu.
Hal lain diungkapkan gus Mudjib Imron, pengasuh yayasan Al Yasini Areng-areng Wonorejo. Dia menuturkan, aksi penyerangan ke Ponpes YAPI terjadi dengan spontanitas dan bukan terencana. "Mereka kebetulan lewat yang kebetulan baru pulang dari menghadiri acara maulud di Singosari," terang gus Mudjib. Namun ternyata, ada anak-anak muda dari dua kelompok yang masih labil emosinya. Singkatnya karena saling emosi, bentrokan pun tidak bisa dihindari sampai akhirnya beberapa orang mendatangi YAPI.