Yayasan Arsari Djojohadikusumo Siap Beli Artefak yang Hilang
"Jika perlu, saya dan keluarga akan membeli artefak dari pencuri itu dan mengembalikannya kepada negara. Ini semata-mata supaya bisa disaksikan dan menjadi kebanggaan bagi anak-anak bangsa kelak," katanya.
Sebagaimana diberitakan, empat artefak yang disimpan di Museum Nasional dicuri pada Rabu (11/9). Keempat artefak tersebut masing-masing lempengan naga. Diperkirakan telah berusia sejak 10 Masehi yang ditemukan di daerah Jalatunda, Jawa Timur. Lempengan emas berbentuk naga ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Panjangnya 5,6 sentimeter dengan lebar 5 sentimeter.
Kemudian lempengan bulan sabit yang juga ditemukan di daerah Jalatunda, Jawa Timur. Benda pusaka ini diperkirakan berusia sejak 10 Masehi. Merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, berbentuk lempengan bulan sabit dari emas di mana pada kedua ujungnya ada empat buah ukiran segitiga lancip. Segitiga ini seakan membentuk cakar. Di lempengan juga ada enkripsi Jawa kuno yang sudah samar. Panjangnya 8 sentimeter dengan lebar 5,5 sentimeter.
Yang ketiga, Cepuk. Artefak ini diperkirakan berusia sejak 10 Masehi sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Berbentuk seperti dandang kecil dengan tutupnya. Cepuk ini terbuat dari emas dengan teknik pukul, pembengkokan dan patri.
Permukaannya tidak rata tapi kokoh dan tegak. Ada ukiran yang sudah tipis. Dasarnya agak cembung dengan bibir cepuk tajam dan menghadap ke atas. Tutupnya memiliki pegangan seperti stupa dan berongga. Diameternya 6,5 sentimeter dengan tinggi 6,5 sentimeter.
Yang keempat, lempengan Harihara. Ditemukan di Belahan, Penanggungan, Jawa Timur. Usianya diperkirakan sejak 10 Masehi. Dengan panjang 10,5 sentimeter dan lebar 5,5 sentimeter, lempengan ini dibuat dari campuran perak dan emas. Ada relief Harihara yang sedang berdiri di atas teratai ganda. Hirahara digambarkan berkucir ke atas dengan hiasan bunga mekar.(gir/jpnn)