Yayuk Basuki Tak Ragukan Kecintaan Rildo Terhadap Tenis
Menurut anggota Komisi X DPR-RI itu, tantangan sebagai ketua umum PB Pelti cukup berat karena tidak adanya bibit potensial yang muncul sebagai pengganti petenis senior saat ini.
Makanya, ketua umum perlu menyiapkan dana pembinaan yang cukup besar dengan menggelar berbagai turnamen tingkat nasional dan internasional.
"Dana itu mutlak dibutuhkan dalam upaya mengangkat kembali kejayaan tenis Indonesia ke depan. Bukan hanya menghimpun sponsor untuk membiayai petenis ke luar negeri tetapi juga menggelar turnamen tingkat nasional dan internasional di dalam negeri," katanya.
Ditemui di tempat terpisah, Rildo Ananda Anwar memang paham benar dengan menurunnya prestasi tenis Indonesia.
Dia menyebut keterpurukan tidak hanya terjadi di level permukaan, tetapi sudah menggerogoti hal-hal dasar.
Pertama, tidak berjalannya sistem pembinaan yang baik. Sistem yang berjalan selama ini dinilai tak berjalan sesuai harapan, dan terlebih lagi tidak merata.
"Ini yang harus dibenahi. Saya ingin tenis menemukan kembali masa kejayaannya dan ini niat tulus dari dalam hati karena memang saya sejak usia sembilan tahun sudah terjun di dunia tenis," ujarnya.
Selain itu, Inspektur Jenderal di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini mengatakan, bagi para pemain muda saat ini tidak ada sosok panutan yang menjadi referensi sekaligus kiblat karier.