Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Yenny Wahid Wakili Indonesia Promosikan Toleransi

Senin, 06 November 2017 – 17:07 WIB
Yenny Wahid Wakili Indonesia Promosikan Toleransi - JPNN.COM
Direktur Wahid Institute Yenny Wahid (berkerudung merah) bersama para perwakilan dari negara-negara dewan pendiri Global Council for Tolerance and Peace (GCTP) di Malta. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, VALLETTA - Indonesia bersama tujuh negara lainnya telah menginisiasi pembentukan Global Council for Tolerance and Peace (GCTP) atau Dewan Toleransi dan Perdamaian Global. Dewan itu merupakan platform internasional yang terbentuk sebagai respons atas meningkatnya ancaman ekstremisme, intoleransi rasial dan kejahatan intelektual.

Dewan Toleransi dan Perdamaian Global secara resmi terbentuk pada Kamis lalu (2/11) di Malta. Sedangkan dewan pendirinya adalah Amerika Serikat, Argentina, Uni Emirat Arab, Comoros, Albania, India, Mesir dan Indonesia.

“Kita semua telah terpengaruh oleh ancaman-ancaman seperti itu. Bahkan kadang kita tak merasa aman berjalan di jalan, kita tak tahu apa yang akan terjadi dalam sepuluh atau 15 menit kemudian,” ujar Presiden GCTP Ahmed Bin Mohammad Al-Jarwa sebagaimana dikutip Times of Malta.

Nantinya, GCTP akan mempromosikan budaya toleransi guna mewujudkan perdamaian. Harapannya, delapan negara dewan pendiri GCTP bisa menularkan pengalaman dalam membangun toleransi.

“Kami butuh pengalaman dan pengaruh mereka untuk membantu kami menyebarkan budaya kerja sama yang terlepas dari masalah kepercayaan. Terlepas dari perbedaan-perbedaan, ada satu faktor umum di antara kita, yakni kita esmua manusia,” tegasnya.

Wakil Indonesia pada forum itu adalah Direktur Wahid Institute Zannuba Ariffah Chafsoh. "Kami berhimpun untuk membangun cinta dan toleransi bersama dan untuk menyebarkan budaya damai di seluruh dunia," kata tokoh perempuan yang kondang disapa dengan panggilan Yenny Wahid itu.

Misi GCTP juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Malta. Perdana Menteri Malta Joseph Muscat menyatakan, kini saatnua semua pihak menerima perdamaian.

“Ada kebutuhan untuk mengatasi kerusuhan yang telah disaring di seluruh dunia dan juga kebutuhan untuk menangani masalah orang kekhawatiran tentang ini,” tuturnya.

Indonesia bersama tujuh negara lainnya menginisiasi pembentukan Global Council for Tolerance and Peace atau Dewan Toleransi dan Perdamaian Global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close