YLKI Dukung Korban Elpiji Gugat Pemerintah
Minggu, 01 Agustus 2010 – 06:36 WIB
Gusti menengarahi bahwa tingginya kasus ledakan tabung gas elpiji dipicu pengoplosan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di tingkat agen. Modusnya, saat masuk agen, segel tabung gas dibuka dan pengoplosan dilakukan. Akibatnya, masyarakat yang dirugikan karena menggunakan tabung gas dalam kondisi rusak.
Seperti diwartakan, pemerintag barusaja merilis data Puslabfor Mabes Polri di sejumlah kota utama di tanah air. Yakni, Jakarta, Medan, Surabaya, Palembang, Manado, Semarang, dan Denpasar. Data itu menyebutkan, sepanjang 2010, 16 kecelakaan bocor gas terjadi pada tabung gas isi 3 kg. Sedangkan kejadian ledakan pada tabung gas 12 kg lebih banyak, yakni 29 kasus kecelakaan.
Menurut dia, banyaknya kecelakaan itu dipicu pengoplosan dan penyuntikan tabung gas elpiji. Penyuntikan diduga dilakukan karena disparitas harga antara tabung gas elpiji 3 kg dan 12 kg sebesar Rp 1.600 per kg. Jika harga satu tabung gas elpiji 3 kg adalah Rp 11.750 dan 12 kg sebesar Rp 62 ribu, agen tabung gas yang melakukan penyuntikan 800 tabung setiap hari akan memperoleh keuntungan Rp 16 juta. Dalam sebulan, keuntungannya Rp 266 juta. (zul)