YLKI: Sekarga dan APG Punya Tanggungjawab Kepada Konsumen
jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) turut menyoroti rencana mogok massal yang akan dilakukan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG).
Ancaman ini diharapkan tidak mengorbankan hak-hak konsumen dalam mendapatkan pelayanan.
''Jadi gini, mogok itu hak serikat pekerja, tapi jangan yang terkait langsung dengan operasional pelayanan Garuda kepada konsumen. Sekarga dan APG bahwa memiliki tanggung jawab kepada konsumen. Jadi kalau melakukan mogok harus dilakukan tanpa mematikan operasional pelayan,'' ujar anggota YLKI Tulus Abadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis malam (3/5/2018).
Sularsi menambahkan, mogok kerja adalah alternatif terakhir dan risikonya amat sangat merugikan konsumen. Untuk itu, Sekarga dan APG tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
''Itu artinya mogok yang baik, bertanggung jawab. Pelayanan harus tetap jalan,'' katanya.
Karenanya, YLKI mengapresiasi langkah manajemen Garuda untuk tetap memastikan operasional maskapai penerbangan ini tetap berjalan normal, sekalipun terjadi aksi mogok serikat pekerja.
Terpisah, Direktur Umum dan SDM Garuda Indonesia Sari Suharso mengatakan, manajemen telah melakukan langkah mitigasi untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
Namun, dia mengatakan, manajemen tetap mengapresiasi masukan Sekarga dan APG, sejalan dengan dinamika bisnis yang terus berkembang. Bahkan pekerja diajak turut mendukung upaya manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
"Pada prinsipnya kami membuka ruang seluas-luasnya kepada rekan rekan Sekarga dan APG untuk berdiskusi dan bermusyarah terkait concern rekan rekan terkait perkembangan dan keberlangsungan perusahaan," kata Sari.
Sementara, Presiden KSBSI Mudhofir Khamid meminta Sekarga dan APG dapat membuka ruang dialog kepada manajemen. Serikat pekerja mempunyai peran penting untuk terus mendukung iklim kerja yang kondusif bagi perusahaan khususnya, di tengah-tengah tantangan persaingan bisnis yang semakin ketat.
"Terciptanya komunikasi yang baik dapat memberikan sinergi bersama antara manajemen dan serikat pekerja. Sinergi ini dapat berdampak signifikan dalam upaya perbaikan kinerja perusahaan,” katanya.
Menurut Mudhofir, Sekarga dan APG tentu memiliki komitmen dan kesadaran bersama atas keberlangsungan bisnis perusahaan untuk terus berkembang.
''Buka ruang seluas-luasnya kepada manajemen untuk berdiskusi dan bermusyarah terkait concern mereka terkait perkembangan dan keberlangsungan perusahaan,'' pungkasnya.(jpnn)