YLKI Soroti Sistem IT Bank Mandiri yang Rapuh
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi ikut menyoroti ramainya pemberitaan mengenai perubahan saldo nasabah Bank Mandiri pada Sabtu (20/7) pagi. Di mana sebanyak 1,5 juta nasbah Bank Mandiri saldo di rekeningnya mengalami perubahan, ada yang berkurang, hilang dan bertambah.
Terkait hal ini, YLKI memberi beberapa catatan penting. Tulus mempertanyakan sistem keamanan IT Bank Mandiri yang menurutnya rentan terhadap ulah hacker yang tak bertanggungjawab.
"Ini hal yang memprihatinkan, sebab bisa disimpulkan sistem IT di Bank Mandiri amat rapuh, dan rentan dihack oleh para hacker yang berpotensi merugikan nasabah Bank Mandiri," kata Tulus dalam keterangannya.
Karena itu, Tulus meminta agar manajeman Bank Mandiri sigap melakukan perbaikan. jangan sampai kata Tulus, kejadian itu terulang kembali.
BACA JUGA: Bank Mandiri Gangguan, Sebanyak 1,5 Juta Nasabah Terdampak
"YLKI meminta managemen Bank Mandiri untuk mereview sistem IT-nya, sehingga ke depan tidak terjadi hal yang serupa," harap Tulus.
Selain itu, Bank Mandiri juga harus bisa memberikan bukti bahwa saldo nasabahnya kembali normal. Sementara untuk nasabah yang saldonya mendadak bertambah, dia juga meminta supaya ikut melapor.
"Bank Mandiri harus meyakinkan pada konsumen bahwa seluruh saldo dan dana milik nasabah dalam keadaan aman, dan bertanggungjawab terhadap kekurangan saldo. Konsumen yang saldonya naik karena sistem IT yang error ini, pun agar melaporkan kepada pihak Bank Mandiri," tandas Tulus.(chi/jpnn)