Yorrys Ingatkan Kubu Ical Jangan Terus Tebar Opini
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar kubu hasil Munas Ancol, Yorrys Raweyai mengingatkan kubu Aburizal Bakrie, untuk tidak terus menebar opini seolah-olah kubu mereka yang sah sebagai pengurus partai berlambang beringin tersebut.
Sikap tersebut menurutnya sangat tidak baik, mengingat kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan damai, demi menyelamatkan Partai Golkar dari ancaman tak dapat ikut pelaksanaan pilkada, 9 Desember mendatang.
"Saya imbau keluarga besar Golkar, terutama kubu Ical. Hanya opini yang (mereka) mainkan dan selalu menyudutkan kami. Mereka tidak punya legalitas," ujar Yorris, Jumat (5/6).
Yorris meminta kubu Ical menyetop langkah-langkah penggalangan opini, agar tidak menimbulkan keraguan para kader di tingkat bawah. Terutama para kader yang selama ini menjabat sebagai kepala daerah, yang kemungkinan akan kembali maju sebagai calon kepala daerah.
"Kalau kami hitung yang akan ikut pilkada, itu 59 persen (kepala daerah, red) merupakan kader Golkar. Sehingga suka atau tidak, pemikiran cerdas negarawan Pak JK (Jusuf Kalla,red) sangat baik mengajak kedua kubu berpikir untuk kepentingan partai. Jadi ego pribadi harus ditanggalkan," ujarnya.
Yorris mengingatkan, statemen yang dibangun kubu Ical pascaputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, dapat mengundang polemik baru. Karena itu harus segera dihentikan. Apalagi kedua putusan selain belum berkekutan hukum tetap, juga dinilai kurang tepat.
"Saya imbau seluruh kader yang akan bertarung (dalam pilkada,red) tetap konsisten, proses penjaringan dilakukan bersama. Tapi itu proses harus dilakukan sesuai mekanisme. Sekarang semua akui yang sah (hasil Munas,red) Ancol. Jadi kalau sudah dilakukan ksepakatan, mari kita laksanakan. Sebagai negarawan, yang kami lakukan saat ini memangkas oligarki dan karter yang mulai terbangun di partai ini," ujar Yorrys. (gir/jpnn)