Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Zakia Fachrur

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 27 Januari 2020 – 06:00 WIB
 Zakia Fachrur - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sehari kemarin saya sibuk menghubungi mahasiswa yang lagi kuliah di Wuhan. Atau yang di kota-kita lain sekitar Wuhan --di Provinsi Hubei.

Tentu saya ingin tahu keadaan mereka. Di saat virus Wuhan lagi mewabah. Yang sampai kemarin sudah membuat lebih 1.200 orang terjangkit --52 di antaranya meninggal dunia.

Banyak di antara mahasiswa itu yang berangkat lewat yayasan kami, ITCC. Misalnya Zakia Ayu Alvita Abidin Putri, asal Pulau Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca Juga:

Zakia sebenarnya tidak kuliah di Wuhan, tetapi di Kota Huashi. Masih di Provinsi Hubei yang ibu kotanya Wuhan.

Kota Huashi sekitar 100 Km di selatan Wuhan. Sudah dekat dengan Provinsi Jiangxi, yang ibu kotanya Nanchang.

Di Huashi Zakia ambil prodi kedokteran. Kini sudah semester delapan.

"Orang tua saya minta agar saya pulang," ujar Zakia.

Orang tuanyi di Nunukan seorang pegawai negeri. Bapak dan ibunyi terus mengikuti perkembangan virus Wuhan yang mengerikan itu. Dan anak mereka lagi di pusat virus itu.

Kini tidak hanya virus corona yang harus diperangi di Wuhan. Namun juga medsos yang menyebarkan hoaks.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News