Zhongde Lirik Investasi PLTSa di Palembang
Adapun Incenerator ini, terang Faizal, suatu teknologi yang digunakan di negara-negara maju, dimana sampah-sampah dari masyarakat akan dimasukkan di dalamnya dengan suhu tinggi, pembakaran tinggi, teknologi tinggi, dan tidak pencemaran. "Dari pengelolaan teknologi ini, sampah akan menghasilkan energi," ujarnya.
Diketahui, sampah Kota Palembang sehari 900-1000 ton, dan naik 1.200 ton untuk Sabtu-Minggu. “Untuk incenerator ini kebutuhan bahan baku sampahnya diperkirakan 1.200 ton sekali pembakaran,” bebernya. Dari sana, listrik yang dihasilkan bisa mencapai 20-25 megawatt. Dengan listrik sebesar itu, Palembang akan aman dengan masalah listrik.
Incenerator sendiri akan diarahkan ke TPA Karyajaya karena di sana lokasinya besar. Yakni seluas 40 hektare (Ha), sementara penggunaan lahan baru sekitar 10 Ha. "Pengarahan untuk pengembangan Kota Palembang, ini juga jadi pengalihan semua TPA ke sini karena seluruh sampah yang ada di Kota Palembang akan diarahkan ke Karyajaya. Pelaksanaan kita kejar tahun ini untuk pelelangan. Ini sudah disiapkan LPSE," tukasnya. (cj10/fad/ce1)