1 Jam Sebelum Tsunami, Allah Beri Tanda Buat Warga Sebesi

Kamis, 27 Desember 2018 – 19:16 WIB
Warga Pulau Sebesi selamat dari tsunami dan dievakuasi di Bakauheni. Foto: AFP

jpnn.com, LAMPUNG SELATAN -
Nyaris seluruh rumah milik tiga ribuan warga Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung porak-poranda diterjang tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12) lalu.

Namun, hingga Rabu (26/12) kemarin, belum ada laporan korban jiwa. Padahal Sebesi adalah pulau paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau.

BACA JUGA: 5 Warga Bekasi Meninggal, Satu Masih Dinyatakan Hilang

Seorang kakek, Sulaiman (73), satu dari 3000-an warga yang tinggal di Pulau Sebesi bercerita, mereka sudah mendapat tanda bahwa tsunami akan datang.

"Allah masih memberi tanda kepada masyarakat Pulau Sebesi," ujarnya setelah tiba di Dermaga Canti, Rajabasa, Lampung Selatan.

BACA JUGA: Ada Tsunami Saat Pergantian Tahun? BMKG: Lebih Baik Berdoa

Dia mengatakan, satu jam sebelum terjadinya tsunami, tidak seperti biasanya, angin terdengar menderu-deru bercampur hujan kilat yang mendesing dari Gunung Anak Krakatau.

Semua warga spontan cepat berlari ke gunung yang ada di pulau tersebut. Bapak-bapak dan ibu-ibu berjuang menyelamatkan anak-anak mereka. Warga spontan berlari dengan hanya pakaian di badan.

BACA JUGA: Budi Waseso Kerahkan Pramuka ke Lokasi Bencana

Sulaiman, sang kakek, yang saat itu sedang makan, ikut berlari hingga tangannya terluka karena sudah tak mudah lagi baginya cepat-cepat naik gunung. "Sejam kemudian, sekitar pukul 21.30 WIB, tsunami datang ke Pulau Sebesi," katanya.

Sulaiman yang sudah berada di atas gunung masih sempat tersapu air laut setinggi dua meter. "Saya tidak bisa bayangkan berapa meter tinggi tsunami itu," kata kakek yang rumahnya sudah rata dengan tanah.

Buat warga yang tinggal di Pulau Sebesi, suara gelegar letusan gunung berapi di tengah Selat Sunda itu memang sudah makanan sehar-hari. Namun, malam itu, mereka melihat dan merasakan berbeda dari biasanya.

"Ada hujan petir disertai hujan yang berdesing. Allah masih memberi tanda buat kami warga Sebesi," ucap Sulaiman.

Sementara Kamtisar Polair Polda Lampung, Joko, yang menerima warga di Pelabuhan Canti, mengatakan belum ada kabar warga Pulau Sebesi meninggal akibat tsunami.

Namun, dari 300 penumpang yang sudah tiba, empat luka-luka dan seorang warga dikabarkan hilang. (hms/rmol lampung)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank DKI Beri Bantuan Rp 286,5 Juta untuk Korban Tsunami


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler