Bank DKI Beri Bantuan Rp 286,5 Juta untuk Korban Tsunami

Kamis, 27 Desember 2018 – 15:31 WIB
Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo menyerahkan santunan kepada pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, yang menjadi korban tsunami di Pantai Anyer. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo menyerahkan santunan kepada pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, yang menjadi korban tsunami di Pantai Anyer.

Wahyu mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk rasa empati kepada para korban yang tertimpa musibah.

BACA JUGA: Usut Dugaan Pungli Oknum RS terhadap Para Korban Tsunami

"Kami berusaha untuk bisa membantu dalam bentuk apa yang bisa kami bantu. Jangan dilihat jumlahnya, tapi sebagai rasa yang empati dari kami sebagai sesama bagian dari Pemda DKI," ujar Wahyu di RSUD Tarakan, Kamis (27/12).

Bank DKI memberikan bantuan sebesar Rp 286,5 juta untuk 55 korban tsunami Pantai Anyer yang terdiri dari 27 korban meninggal dan 28 korban luka-luka.

BACA JUGA: Erupsi Gunung Anak Krakatau, 2 Bandara ini Masih Aman

Sebanyak 27 korban meninggal dunia diberikan santunan masing-masing sebesar Rp 7,5 juta, sementara untuk korban yang luka-luka diberikan bantuan sebesar Rp 3 juta per orang.

"Baru terupdate jumlah korban yang meninggal tercatat di kami ada 26 korban, tapi ternyata malah 27, jadi teman-teman dari Bank DKI menyampaikan bantuan empati untuk keluarga korban kurang lebih sebesar Rp 286,5 juta," lanjut Wahyu.

BACA JUGA: Segera Usut Dugaan Pungli Oknum RS Terhadap Korban Tsunami

Dirut RSUD Tarakan Dian Ekawati mengucapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan Bank DKI. Dia menjelaskan, sekitar 80 karyawannya tengah mengikuti acara gathering di pantai Carita pada Sabtu (22/12) lalu.

Dian pun mendapat kabar tersebut dari salah satu karyawannya yang mengirim sebuah video lewat pesan elektronik.

"Karyawan melaporkannya dalam bentuk video mengenai gelombang air laut. Tapi setelah itu, ketika akan dihubungi kembali sudah tidak bisa," kata Dian.

Kejadian diperkirakan pukul 21.27 WIB. Namun, Dian baru mendapat kabar resmi pada subuh, keesokan harinya.

"Itu baru kami dari manajemen terinformasi bahwa keluarga karyawan koperasi RSUD Tarakan mendapat musibah yaitu bencana tsunami yang melanda pada malam itu," ucap Dian. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ifan Seventeen Gelar Tahlilan di Kampung Mendiang Istri


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler