10 Anak Asuh Panti Asuhan Muhammadiyah Positif Covid-19

Senin, 10 Mei 2021 – 05:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami. (Foto ANTARA/Sutarmi)

jpnn.com, KULON PROGO - Sebanyak 10 anak asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkonfirmasi positif Covid-19.

Demikian data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BACA JUGA: Berbagi di Bulan Ramadan, Pengurus Perempuan IKA Trisakti Beri Tali Kasih untuk Anak Yatim Piatu

"Berdasarkan laporan, memang ada 10 anak dari salah satu panti asuhan di Wates terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kepala Dinkes Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Minggu (9/5).

Dia menjelaskan sampai saat ini pihaknya terus melakukan proses pelacakan.

BACA JUGA: Gelombang Kedua COVID-19, Bangkok Tutup Semua Panti Pijat dan Taman Bermain

"Sampai saat ini, sudah ada 30 kontak erat yang di-swab, dan masih menunggu hasilnya," ungkapnya.

Sri menjelaskan kasus ini berawal dari salah satu anak panti yang mengalami anosmia, yakni hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau.

BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Membuat Anak Muda di Muara Gembong jadi Seperti Ini, Membanggakan

Selanjutnya, pengurus panti membawa anak tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis.

Anak itu juga di-swab PCR, yang hasilnya positif Covid-19.

Dari hasil swab tersebut langsung dikomunikasikan dengan Satuan Tugas Covid-19, kemudian dilakukan pelacakan.

Hasilnya, ada 10 anak asuh panti asuhan terkonfirmasi Covid-19.

Menurut Sri, setelah menerima laporan tersebut, pihaknya melakukan penelusuran kontak erat.

"Diketahui, 10 anak panti yang usianya sekitar 15-17 tahun terpapar Covid-19," katanya.

Panti asuhan saat ini ditutup sementara untuk umum sampai kondisi di sana sudah kondusif.

Terlebih, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo juga belum bisa menyatakan sumber penularan Covid-19 di panti asuhan.

Mobilitas orang selama Ramadan yang cukup tinggi disinyalir menjadi musabab munculnya Covid-19.

"Kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi," jelasnya.

Dia mengatakan 10 anak tersebut menjalani isolasi di panti dan dengan pengawasan dari Satuan Tugas Covid-19.

"Riwayat kasus belum tahu, ya, tetapi mungkin karena mobilitas selama Ramadan di panti tersebut, kan, cukup tinggi. Jadi, ada potensi penularan di situ," kata Sri Budi.

Merujuk data Satgas Covid-19 Kulon Progo, total kasus terkonfirmasi hingga saat ini mencapai 5.246, dengan perincian 509 isolasi mandiri, 41 isolasi rumah sakit, 531 sembuh, 98 meninggal dunia dan 4.067 selesai isolasi.

Sementara itu, Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Wates Rujianto mengatakan kronologi yang paling nampak adalah kegiatan buka bersama.

Sebelumnya, kata dia, anak asuh panti diundang ikut pengajian dan buka bersama yang digelar kelompok remaja masjid di rumah makan Dahar Ndeso di Kedungsari, Pengasih.

Sehari kemudian ada anak panti yang mengeluh indra penciuman dan perasanya hilang.

Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu (1/5) sore.

Keesokan harinya atau Minggu (2/5), tiga anak asuh panti merasa indra penciuman dan pengecapnya hilang.

Oleh Seksi Kesehatan Panti Muhammadiyah Wates, ketiganya dibawa ke RSUD Wates untuk menjalani test GeNose pada Senin (3/5). Namun saat itu hasilnya negatif.

Hasil swab test yang keluar pada Kamis (6/5) menunjukkan bahwa ada 10 anak yang dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani karantina. Adapun satu anak lagi yang dinyatakan negatif juga diikutkan karantina.

"Kami tetap mengikutkan anak asuh yang negatif menjalani isolasi mandiri. Hal ini untuk antisipasi karena saat swab test ikut bareng-bareng," katanya.

Selain kegiatan pengajian dan bukber, Rujianto mengatakan ada kemungkinan lain penularan itu bisa terjadi.

Di antaranya mobilitas anak panti yang tinggi, mengingat ada anak yang sedang mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) di Balai Desa Pengasih, selanjutnya tugas piket belanja setiap pagi ke pasar dan piket jaga kantor menerima tamu.

"Saat ini, Dinas Kesehatan masih melakukan penelusuran penyebab awal penyebaran Covid-19 di panti asuhan kami," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler