10 Desa Musnah, Pagai Selatan Rusak Parah

Korban Tewas Sudah 311 Orang

Kamis, 28 Oktober 2010 – 03:03 WIB

PADANG - Jumlah korban gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR), yang disusul tsunami pada Senin malam lalu (25/10), di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), terus bertambahSeperti dilaporkan Padang Ekspres (Jawa Pos Group), data di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar tadi malam (27/10) menyebutkan bahwa korban tewas mencapai 311, 412 hilang, dan 15 luka berat

BACA JUGA: Seleksi CPNS Dibuka November

Lebih dari 4 ribu warga mengungsi.
 
"Masih banyak warga yang belum ditemukan
Saat ini kami masih mencari para korban yang hilang

BACA JUGA: Ralat Peringatan, BMKG Dikecam

Mereka bisa saja terkubur reruntuhan, tersapu ke laut, atau mungkin menyelamatkan diri ke perbukitan," kata Ade Edward dari BPBD Sumbar kemarin.
 
Dia mengungkapkan, jenazah para korban kemarin ditemukan di Pagai Selatan, Pagai Utara, Sikakap, dan Sipora Selatan
Korban terbanyak dievakuasi dari Pagai Selatan

BACA JUGA: Kesempatan Minta Tambah Dana

"Kami juga menemukan belasan warga yang mengalami luka-luka serius seperti patah di beberapa bagian tubuh mereka," tuturnya.
 
Survei kali pertama yang dilakukan dari udara atas kepulauan Mentawai menunjukkan adanya bagian daratan yang berlubang dan terendam air lautSelain itu, terlihat puing-puing rumah yang hancur akibat gelombang lautSedikitnya, 10 desa musnah akibat tersapu tsunami.
 
Kondisi Pagai Utara porak-porandaKeterbatasan sarana dan prasarana maupun kendala akses langsung ke lokasi bencana menyebabkan penanganan korban berjalan seadanyaWartawan Padang Ekspres yang tiba di Sikakap, setelah berlayar dari Padang kemarin pagi, melaporkan beberapa lokasi terparah.   
 
Data yang dihimpun di posko bencana di Sikakap menyebutkan, di antara 33 dusun di Mentawai yang dihantam tsunami, banyak yang belum melaporkan kondisi merekaKawasan yang terparah terhantam tsunami adalah Kecamatan Pagai Utara, tepatnya Dusun Sabeu GunggungSebanyak 68 warga di sana tewas dan telah dikuburkanSekitar 160 lainnya hilang dan masih dicari
 
Dari informasi masyarakat sekitar, ada tiga dusun di sana yang hilang atau rata dengan tanahRatusan warganya belum ditemukanKorban luka berat dan ringan dibawa dengan perahu kecil ke Sikakap untuk dirawatNamun, karena keterbatasan jumlah tim medis, puluhan pasien dirawat seadanya dalam tenda darurat.
 
Jeri, 26, anggota tim SAR, mengatakan bahwa kebanyakan warga yang tewas ditemukan tersangkut di pohon dan di dalam airMereka tewas karena terhimpit pohon dan rumah yang diterjang tsunami"Kami langsung menguburkan warga yang tewas karena jenazahnya sudah berbau," ujarnya.
 
Kepala BPBD Kabupaten Mentawai Paulinus Sablet mengatakan, sebelum tim SAR datang, ada kendala pengumpulan dataSebab, jarak satu desa dengan desa lain yang terkena tsunami cukup jauh
 
Hingga kemarin, warga memilih tetap tinggal di perbukitanMereka takut gelombang besar muncul lagiDi Sikakap, warga hanya merasakan gempa sesaatLalu, tiba-tiba gelombang laut setinggi tiga meter muncul.
 
Ratusan rumah kayu dan bambu di Kepulauan Pagai musnah tersapu tsunamiGelombang laut juga melanda jalan dan kawasan hingga sejauh 600 meter dari pantaiDi Muntei Baru, sebuah desa di Pulau Silabu, sekitar 80 persen rumah warga hancur atau rusak parah
 
Sepuluh warga negara asing (WNA) yang selamat saat menumpang kapal pesiar kemarin tiba di PadangMereka terdiri dari delapan warga Australia, seorang warga AS, dan seorang asal Selandia BaruMereka pun menceritakan pengalaman mereka selamat dari amukan tsunami.
 
"Kami berada di buritan kapal ketika gelombang tsunami datangKapal yang kami tumpangi lantas menghantam kapal lain di dekatnyaKapal kami pun terbakar," cerita Daniel North, warga AS yang juga kru kapal"Semua langsung terjun dari kapal."
 
Selanjutnya, mereka berpegangan pada benda apa saja yang terapungMereka bergegas berenang ke darat dan memanjat pohon yang agak tinggiSetelah menunggu lebih dari 90 menit, mereka baru berani turunTidak lama kemudian, mereka diselamatkan kapal lain.
 
Dari Washington DC, Presiden AS Barack Obama menyampaikan duka cita atas musibah tsunami di Mentawai.  Dalam kesempatan itu, Obama berjanji untuk memberikan bantuan kepada Indonesia.
 
"First Lady Michelle Obama dan saya benar-benar sedih atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan yang terjadi akibat gempa dan tsunami di Sumbar," kata Obama dalam pernyataannya seperti dikutip Agence France-Presse (AFP) kemarin
 
"Saya juga salut atas ketahanan rakyat Indonesia dan komitmen pemerintah mereka dalam menangani para korbanSebagai teman Indonesia, AS siap membantu dengan cara apapun," lanjutnyaSelain gempa tsunami di Mentawai, pada saat berbarengan Gunung Merapi di Jateng meletus dan membawa korban jiwaObama dijadwalkan datang ke Indonesia bulan depan.
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berada di Padang kemarinSBY memutuskan untuk meninggalkan KTT ASEAN di Hanoi, VietnamHari ini (28/10) SBY akan meninjau Mentawai.
 
Sementara itu, Wapres Boediono kemarin melihat lokasi gempa dan tsunami di MentawaiSetelah mendengarkan ekspos Gubernur Sumbar Irwan Hidayat, rombongan Wapres berangkat ke Mentawai dengan menggunakan helikopter
 
Dalam kesempatan itu, wapres menegaskan perlu penanganan segera terhadap korban dan pengungsi yang sangat memerlukan bantuanWapres meminta gubernur Sumbar menangani distribusi bantuan itu kepada wargaTidak menumpuk di gudang seperti pada gempa 30 September lalu.
 
Kepala BPBD Sumbar Harmensyah menyebutkan, daerah terparah yang terkena gempa dan tsunami berada di Pagai SelatanBeberapa daerah hilang seperti Saumang dan TiupSelain itu, Bulog Monga di Pagai Utara juga mengalami nasib sama"Daerah yang kondisinya terparah terutama berada di pantai barat Mentawai karena pusat gempa di sana," kata dia.
 
Secara terpisah, Kemenkes akan membangun 18 rumah sakit lapangan di lokasi bencana tsunami di MentawaiRumah sakit tersebut akan dilengkapi dengan tim dokter bedah dan tenaga medisHal itu dikatakan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih setelah mendampingi Wapres Boediono meninjau lokasi bencana di Munte Baru, Pagai Selatan.
 
TNI-AL juga akan mengirimkan kapal terapung KRI dr SoeharsoKapal tersebut akan bertolak dari Surabaya hari ini dengan membawa bantuan logistik, personel TNI-AL, serta 22 dokter dan perawat
 
Kemarin pagi BNPB Pusat, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan juga telah mengirimkan bantuan dengan pesawat kargoBantuan yang telah dikirimkan BNPB, antara lain, 500 tenda gulung, 50 tenda keluarga, 500 tikar, 80 lembar selimut, dan 650 paket lauk-pauk"Kemensos juga mengirimkan lima ton paket makananKementerian Kesehatan mengirimkan obat-obatan sebanyak empat ton," kata Sekretaris Menko Kesra Indroyono Soesilo.
 
Deputi Kedaruratan BNPB Sutrisno mengatakan, pemukiman terparah yang terkena tsunami sudah ditinggal penghuninya mengungsiDesa terparah itu, antara lain, Masukat, Batiat, Bulat Munggu, dan Sibogunang di Pagai UtaraSelain itu, Desa Bulak Siat dan Desa Tiup di Pagai SelatanDi Dusun Munte sebanyak 58 orang tewasDi Dusun Malakopak, 56 orang meninggal(k/jpnn/zul/AFP/AP/dwi)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim UU Minerba Pro Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler