jpnn.com, GRESIK - Guru-guru honorer kategori dua (K-2) sebenarnya telah memperoleh kuota khusus dalam formasi penerimaan CPNS 2018 kali ini.
Ada 34 kursi. Namun, di antara 31 pelamar yang mengikuti tes, hanya 10 orang yang lulus. Sisanya gagal.
BACA JUGA: Tak Ada Honorer K2 yang Memakai Seragam PGRI
Jumlah peserta K-2 yang lulus itu diketahui setelah seleksi kompetensi dasar (SKD). Sebelumnya, cuma 31 pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi.
Kurang dari kuota yang disediakan. Nah, jumlah peserta yang lulus ternyata jauh lebih sedikit.
BACA JUGA: Honorer Disiapkan Jadi Tenaga Kontrak, Mohon Sabar
''Yang lulus cuma itu (sepuluh, Red),'' kata Kabid Data, Formasi, dan Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gresik Reza Pahlevi.
Mengapa tidak lulus? Mereka, tambah Reza, tidak mampu mencapai nilai minimal sebagai syarat lulus nilai ambang batas (passing grade).
BACA JUGA: 10 Hari Jalan dari Indramayu, Sukma Umbara Tiba di Depok
Padahal, ambang batas nilai untuk guru K-2 berbeda. Lebih rendah daripada peserta seleksi CPNS umum.
Bagi peserta umum, nilai minimal tes inteligensia umum (TIU) harus 80. Khusus peserta formasi guru K-2, nilai minimalnya hanya 60.
''Untuk TKP (tes karakteristik pribadi) dan TWK (tes wawasan kebangsaan) bebas. Tidak ada ambang batas minimal untuk K-2,'' jelasnya.
Yang penting, lanjut Reza, akumulasi nilai tiga jenis tes tersebut mencapai 260.
Ada keistimewaan lain. Guru K-2 juga tidak perlu mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB). Artinya, peserta yang lulus pada tahap SKD tinggal menunggu penetapan.
''Wis ndang syukuran. Tinggal penetapan PNS,'' ujarnya. Reza menyatakan memang ada aturan khusus untuk formasi guru K2. Itu daitur pemerintah pusat.
Bagaimana pengisian kuota yang belum terpenuhi? Reza menegaskan, ''kursi kosong'' itu tidak bisa diisi lagi. Sisa formasi dikosongkan.
Kepala BKD Gresik Nadlif berpesan kepada peserta agar lebih giat belajar. Khususnya, yang belum menjalani ujian. Masih ada waktu mempersiapkan diri.
Sebab, lanjut Nadlif, ujian kali ini memang cukup ketat dan sulit. Peserta harus benar-benar mampu memahami pertanyaan dengan cermat dan cepat.
''Soalnya panjang, tapi waktunya singkat. Jadi, harus cermat,'' ungkapnya.
Hingga kemarin, jumlah peserta yang gagal secara keseluruhan terus bertambah. Ada 1.190 orang yang gagal pada tes hari ketiga.
Mereka tidak sanggup meraih nilai minimal untuk lulus tahap SKD. ''Nanti difilter lagi. Yang penting, tetap semangat menjalani prosesnya,'' tandas mantan kepala dinas pendidikan tersebut. (adi/c14/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 Mogok Mengajar karena Kecewa dan Marah
Redaktur & Reporter : Natalia