10 Industri Masuk Prioritas Pemerintah, Dibagi 3 Tahap

Minggu, 27 November 2016 – 11:52 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat menilai penurunan harga gas industri bakal berpengaruh terhadap kinerja manufaktur.

Terutama industri pupuk, petrokimia, dan baja.

BACA JUGA: Samakan Harga BBM, Pertamina Bangun Ratusan SPBU di Pelosok

Selain itu, beroperasinya sejumlah fasilitas pemurnian barang tambang (smelter) pada akhir tahun depan diharapkan mendongkrak pertumbuhan industri.

”Dari realisasi pertumbuhan industri pada kuartal ketiga sebesar 4,71 persen; kami yakin target lima persen pada 2017 bisa tercapai,” jelas Syarif.

BACA JUGA: Mandiri Optimistis Salurkan KUR Rp 13 Triliun

Menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan rencana pengembangan sektor industri dalam 20 tahun ke depan.

Terdapat sepuluh industri prioritas yang dibagi dalam tiga tahap.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Bakal Ganti Pesawat Berbadan Lebar

Pertama, meningkatkan investasi di pengolahan sumber daya alam berbasis agrobisnis, mineral, migas, dan batu bara.

Kedua, menguatkan keunggulan kompetitif. Ketiga, memiliki daya saing.

”Pada saat itu, industri kita sudah tangguh. Targetnya, pada 2035 pertumbuhan sektor industri nonmigas bisa di atas sepuluh persen dan kontribusi terhadap produk domestik bruto naik menjadi 30 persen,” urai Syarif.

Nantinya, kontribusi manufaktur terhadap ekspor kembali meningkat dengan target 78,40 persen.

Pemerintah juga mendorong pembangunan kawasan industri di luar Jawa. Dengan demikian, kontribusi hasil industri di luar Jawa bisa mencapai 40 persen.

Juga, pemerataan pembangunan dan pembukaan lapangan pekerjaan di luar Jawa bisa terwujud.

Terkait dengan rencana penyesuaian harga energi, Staf Ahli Bidang Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Yuni Rusdinar menegaskan bahwa pemerintah akan tetap mengupayakannya.

Caranya, memangkas jalur distribusi penjualan gas bagi industri yang memerlukan gas sebagai bahan baku.

”Penyesuaian harga gas dilakukan dengan konsep menciptakan sustainability industri,” papar dia.

Pemerintah, terang Yuni, berupaya menghindari penyesuaian dalam bentuk subsidi.

”Karena di tingkat hulu penyesuaian harus terukur. Fokus kami perbaikan kualitas harga gas yang lebih permanen,” pungkasnya. (res/c11/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kini, Penumpang Bisa Pesan Makan di Kereta Lewat Aplikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler