jpnn.com, PEKANBARU - Juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P (K) mengatakan sebanyak 10 pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia sebelum hasil tes swab keluar.
“Jadi tidak bisa dipastikan apakah pasien tersebut meninggal akibat infeksi COVID-19 atau tidak,” ujarnya sebagaimana dilansir antaranews.com hari ini.
BACA JUGA: Mbak Leni Marlina Sangat Ganas, Mantan Suami pun Terkapar Dibuatnya, Lihat tuh Fotonya
Berdasarkan data yang diakses dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau di Pekanbaru, Jumat, PDP yang meninggal dunia terdapat di enam daerah.
Paling banyak di Kota Pekanbaru, empat orang. Kemudian di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dua orang, Kuantan Singingi, Kampar, Bengkalis dan Kota Dumai masing-masing satu orang.
BACA JUGA: Delapan Pasangan Mesum Terjaring Tim Razia Pencegahan COVID-19
Dua PDP yang terakhir meninggal ada di Kabupaten Bengkalis dan Inhil. Pasien berinisial N asal Kecamatan Bantan meninggal dunia di RSUD Bengkalis pada Rabu (8/4) 2020. Pasien berusia 69 tahun itu saat uji pendeteksian cepat (rapid test) COVID-19 hasilnya positif.
Kemudian satu terduga lainnya di Kabupaten Inhil meninggal dunia pada 9 April di RSUD Puri Husada Tembilahan. Pasien tersebut juga menunjukan hasil positif saat "rapid test".
BACA JUGA: Dilaporkan Istri ke Polisi, Suami Malah Nekat Melakukan Perbuatan Terlarang di Rumah
Proses pemakaman keduanya dilakukan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19 berdasarkan Fatwa MUI No. 18 tahun 2020 tentang pedoman pengurusan jenazah bagi umat Muslim.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Jumat siang jumlah PDP yang kini masih dirawat ada 119 orang. Mereka juga belum dipastikan positif COVID-19 karena hasil uji swab di Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta belum keluar.
Jumlah kasus positif COVID-19 masih tetap 12 orang, di mana baru satu orang yang dinyatakan sehat dan dipulangkan.
dr Indra Yovi Sp.P (K) menjelaskan meski hasil swab test belum keluar, pasien tersebut tetap dimakamkan dengan prosedur keamanan seperti pasien positif corona.
“Hal ini demi keamanan keluarga yang ditinggalkan juga,” katanya.
Ia menjelaskan meski sudah meninggal, virus corona jenis baru masih bisa bertahan di badan dan cairan yang keluar dari tubuh jenazah. Karenanya, upaya pencegahan penularan harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk.
Mengenai lamanya hasil uji tes swab, ia mengatakan Riau secepatnya sedang menyiapkan laboratorium mandiri di RSUD Arifin Achmad. Laboratorium tersebut direncanakan bisa beroperasi pekan depan.
BACA JUGA: Mahasiswi Positif COVID-19 Dijemput Tim Medis Lengkap dengan APD, Warga Diimbau tidak Panik
“Laboratorium ini bisa melakukan uji 100 'swab' dalam sehari,” demikian Indra Yovi.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi