100 Jawara Datangi Polda Banten, Ada Apa?

Selasa, 20 Oktober 2020 – 15:55 WIB
Jawara perguruan persilatan Banten bersama Polda Banten dan Korem 064/MY, melakukan kegiatan Deklarasi cinta damai menolak tindak anarkisme di Mapolda Banten, Selasa (20/10). Foto: Mulyana/Antara

jpnn.com, SERANG - Sekitar 100 orang jawara perguruan persilatan Banten bersama Polda Banten dan Korem 064/MY, melakukan deklarasi cinta damai menolak tindak anarkisme, Selasa (20/10).

Deklarasi Cinta Damai dihadiri Kapolda Banten irjen Pol Fiandar, Wakapolda Banten Brigjen Pol Wirdhan Denny, bersama para Pejabat Utama Polda Banten, Danrem 064/MY Brigjen TNI Gumuruh serta unsur lainnya.

BACA JUGA: Tokoh Banten Selatan KH Ahmad Taufik Sampaikan Permintaan untuk Presiden Jokowi

Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengatakan, deklarasi damai yang dilakukan para Jawara dan perguruan persilatan di Banten merupakan kelanjutan dari deklarasi sebelumnya, yang dilakukan oleh 25 OKP dan Ormas.

Irjen Pol Fiandar mengatakan tujuan kegiatan tersebut agar menolak tindak anarkistis dalam setiap penyampaian pendapat di muka umum, mengingat masyarakat Banten cinta damai.

BACA JUGA: Helikopter Polri Ketahuan Angkut Warga Jalan-jalan, Komisi III DPR Curiga

"Deklarasi ini muncul, karena ada pertentangan UU Cipta Kerja, perbedaan itu biasa. Tapi perbedaan ini jangan diimplementasikan dalam anarkisme. Salah satu budaya Banten tampil di sini, untuk mendeklarasikan diri Banten cinta damai. Total ada 100 perguruan Banten yang ke sini, mendukung Banten tanpa anarkis," kata Fiandar di Mapolda Banten.

Fiandar juga menyampaikan, begitu pun juga berkaitan pelaksanaan pilkada di empat daerah, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangsel, bisa berlangsung damai tanpa ada konflik horisontal dan masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi serta termakan isu hoaks.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Penyerangan Mobil Mantan Anggota DPR, Nyawa Nyaris Melayang

“Saya yakin semuanya mendukung deklarasi cinta damai, anti kekerasan. Dikedepankan dialog, bicarakan masalahnya, jika tidak ada titik temu tempuh jalur hukum bukan jalanan. Jadi tidak usah pakai otot, pengerusakan, bentrok antara aparat dengan warga tidak perlu, mubazir, rugi kita semua,” kata Fiandar.

Sementara itu salah seorang tokoh Banten H Embay Mulya Syarief berharap semua pihak bisa bersama-sama dalam menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) ikut serta menjaga kondusivitas di perkampungannya, sehingga keamanan dan ketertiban bisa terpelihara dengan baik.

Menurut Embay, perusuh dan perusak Banten, bukan warga Banten. Karena orang asli Banten dikenal cinta damai dan sangat toleran.

"Yang bikin ribut bukan orang Banten, mereka orang luar yang hanya bikin gaduh. Sampaikan ke seluruh jajaran (DKM), semoga bisa diikuti oleh lingkungan masjid-masjid di seluruh Banten. Bagi yang bikin rusuh, mereka akan ditindak dengan tegas," kata Embay.

Harapan yang sama iuga disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Pendekar Banten Abdurrahman.

Dia bersama seluruh anggotanya akan ikut serta menjaga ketertiban dan keamanan di Bumi Jawara tersebut.

"Jawara bersama Polda Banten, mendukung cinta damai. Tentunya kami berharap Banten cinta damai," kata Abdurrahman. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler