jpnn.com, SURABAYA - Dukungan untuk bakal calon Wali Kota Eri Cahyadi dan bacalon Wakil Wali Kota Armuji di Pilkada Surabaya terus menguat.
Kamis (10/9) kemarin, ibu-ibu penggerak majelis taklim se-Surabaya melakukan konsolidasi pemenangan Eri-Armuji.
BACA JUGA: Kunjungi Tambak Segeran Wetan, Eri Cahyadi Fokus Kepentingan Masyarakat
Mereka menggelar pembekalan koordinator pemenangan yang akan bergerak ke majelis taklim yang tumbuh subur di kampung-kampung Surabaya.
"Kami menggelar konsolidasi. Ada 100 orang koordinator majelis taklim se-Surabaya. Ibu-ibu majelis taklim sudah sepakat, kami ikuti kata Bu Nyai pilih Eri Cahyadi. Mereka bergerak ke seluruh majelis taklim se-Surabaya,” ujar Nyai Hj. Khomsatun Hidayat seusai acara, Kamis (10/9).
BACA JUGA: Eri Cahyadi Tak Ingin Warga Cuma jadi Penonton Kemajuan Surabaya
Acara juga dihadiri antara lain oleh Bu Nyai Wafiqoh Jamilah, Nyai Elok Zulaikhoh (Ponpes Nurul Hidayah Zaini,) dan Nyai Nuril Jannah (Ponpes Annur).
Nyai Khomsatun mengatakan, Eri telah lama mendukung berbagai kegiatan majelis taklim.
BACA JUGA: Liga Arab Tolak Mentah-Mentah Permintaan Palestina, Israel Bisa Bernapas Lega
"Beliau (Eri Cahyadi) adalah santri, keluarganya (juga) kiai. Selama ini sangat mendukung kegiatan majelis taklim,” ujar Nyai Khomsatun yang merupakan pengasuh Ponpes Mambaul Quran.
Apalagi, lanjut dia, Eri berikhtiar meneruskan kebaikan dan keberhasilan Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini.
"Kepemimpinan Bu Risma sangat bagus, kemajuan pesat, program sosial untuk umat juga besar. Itu harus diteruskan Eri Cahyadi,” ujarnya.
Oleh karena itu, ibu-ibu majelis taklim memilih tema ”nderek Bu Nyai dan Bu Risma” (ikut Bu Nyai dan Bu Risma) dalam pemenangan ke seluruh jamaah di kampung-kampung se-Surabaya.
Eri juga hadir dalam forum tersebut. Kehadiran Eri disambut selawat.
Dia didampingi sang istri, Rini Indriyani.
Eri Cahyadi. Foto: source for JPNN
Eri mengatakan, dirinya tak menyangka ditugaskan menjadi calon wali kota.
"Saya dipanggil Bu Risma. Beliau bilang, 'Eri gimana kalau kamu maju pemilihan wali kota? Kota ini butuh pekerja keras, berani, enggak gampang menyerah. Aku ngerti awakmu duwe kriteria iku (aku tahu kamu punya kriteria seperti itu)'," tutur Eri menceritakan awal mulanya dia maju sebagai calon wali kota.
Eri kaget. Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini tak langsung menjawab.
"Mohon maaf Bu Risma, saya harus tanya istri dan orang tua dulu,” ujarnya.
Dengan berbagai pertimbangan, Eri pun akhirnya ditugaskan menjadi calon wali kota.
"Pertimbangan utama adalah bagaimana meneruskan berbagai keberhasilan Surabaya agar makin menyejahterakan warganya,” ujarnya.
”Saya juga selalu ingat, sabda Nabi Muhammad SAW, khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” imbuh Eri.
Oleh Risma, Eri diminta meneruskan program beasiswa bagi para pelajar SMA/SMK, mahasiswa, maupun para santri.
Demikian pula program memberi makan bergizi gratis tiap hari ke puluhan ribu warga, juga harus diteruskan.
”Ke depan, karena infrastrukstur Surabaya sudah mulai terpenuhi, saatnya fokus beralih ke pembangunan manusianya,” jelas Eri yang dikenal sebagai salah seorang pelopor sistem pemerintahan berbasis digital khas Surabaya yang direplikasi berbagai daerah di Indonesia itu. (*/adk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adek