jpnn.com, JAKARTA - Sebagai negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbanyak di dunia, permasalahan lalu lintas masih menjadi sebuah dilema besar di Indonesia. Terutama di wilayah Jakarta yang saat ini menempati posisi ke-12 sebagai kota terpadat di dunia menurut INRIX.
Namun, pemerintah tidak tinggal diam terhadap hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan implementasi sistem Electronic Traffic Law Enforcment (ETLE) yang baru saja memasuki tahap trial pada awal Oktober 2018 lalu, di mana sistem ini akan memantau pelanggaran-pelanggaran di jalan raya dengan menggunakan Close Circuit Television (CCTV) dan melaporkan pelanggaran tersebut secara online.
BACA JUGA: Aya-aya Wae, Polantas di Bandung Minta Pungli Rp 20 Ribu
Meski masih dalam tahap uji coba, hal ini menggambarkan bahwa saat ini, pemerintah sudah mulai mengadopsi kemampuan teknologi dalam pengaturan lalu lintas.
Kemajuan teknologi-pun mendorong munculnya gerakan menuju 100 Smart City di Indonesia. Dengan adanya Smart City yang didukung oleh teknologi-teknologi yang mengatur pengaturan wilayah tersebut tidak terkecuali pada lalu lintas, serta pembangunan infrastruktur-infrastruktur konektivitas seperti jalan raya, jalan tol, rel kereta, bandara, dan pelabuhan, Indonesia memiliki masa depan yang cerah dalam merealisasikan pemerataan ekonomi di seluruh tanah air. Serta meningkatkan mobilitas rakyat baik dalam konteks aktivitas sehari-hari maupun kemajuan perekonomian antar wilayah.
BACA JUGA: Ini Bukti Anies Tak Paham Kondisi Lalu Lintas Jakarta
Mendukung hal tersebut, Tarsus Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang media, pameran, dan konferensi berbasis business-to-business (B2B) bekerja sama dengan RAI Amsterdam menghadirkan Intertraffic Indonesia 2018, sebuah ajang pameran global terkemuka untuk solusi lalu lintas dan mobilitas.
Intertraffic Indonesia 2018 merupakan satu-satunya platform yang didedikasikan untuk menjawab kebutuhan seluruh industri lalu lintas.
BACA JUGA: Keluarga Besar Kolinlamil Tertib Berlalu Lintas, Nih Caranya
“Intertraffic Indonesia 2018 merupakan acara global yang tahun ini kali pertama diadakan di Indonesia. Pada acara ini, lebih dari 100 perusahaan baik nasional maupun internasional akan memamerkan produk dan solusi inovatif mereka, memperluas koneksi, serta mencari potensi bisnis baru,” ujar Richard Butter selaku Director Exhibitions Traffic Technology Events dalam pernyataan resminya, Selasa (9/10)
Intertraffic Indonesia 2018 menyediakan tidak hanya platform pameran tapi juga beberapa fitur-fitur acara yang menarik. Acara ini menghadirkan program konferensi gratis selama dua hari di mana pada konferensi ini para ahli dan profesional berkumpul untuk saling bertukar pikiran terkait solusi terbaik dalam meningkatkan mobilitas serta kondisi lalu lintas di wilayah regional.
Cheah Wai Hong, Portfolio Direktur Tarsus Indonesia menambahkan, usaha pemerintah dalam mencari solusi permasalahan lalu lintas di Indonesia patut didukung oleh para profesional yang ahli pada industri tersebut.
Dia berharap Intertraffic Indonesia 2018 bisa melahirkan ide-ide dan inovasi baru dalam memajukan lalu lintas Indonesia ke arah yang lebih baik. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2020, Angka Kecelakaan Ditargetkan Turun 50 Persen
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad