1.000 Ha Sawah Terancam Gagal Tanam

PAGERBARANG– Sedikitnya 1.000 hektar lahan persawahan di Kabupaten Tegal yang kesulitan airLuas lahan itu melingkupi empat kecamatan yang terdiri dari Pagerbarang, Kedungbanteng, Surodadi, dan Jatinegara

BACA JUGA: Dukun Palsu Raup Rp13 Miliar

Akibatnya, petani di wilayah itu terancam gagal tanam tahun ini.

Petani di beberapa daerah seperti Dukuhwaru dan Pagerbarang masih sedikit lebih beruntungPasalnya mereka dapat menggunakan sumur pantek di lahannya

BACA JUGA: 24.000 Rumah Tunggu Penerangan

Meski penggunaan pompa air itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Hal itu seperti dikeluhkan Wirto (30) salah seorang petani warga Desa Surokidul Kecamatan PagerbarangMeski saat ini terdapat saluran irigasi namun tidak ada air di dalamnya.

"Curah hujan masih sangat kurang untuk penanaman sehingga kami terpaksa harus menggunakan sumur pantek," keluhnya.

Hal senada dikemukakan Dimol (60) petani warga RT 10 RW 01 Randusari Kecamatan Pagerbarang

BACA JUGA: Makam Pahlawan Ditelantarkan

Akibat penggunaan pompa air, petani harus mengeluarkan biaya tinggi untuk penanamanSebagai contoh dirinya yang memiliki lahan seluas 1/4 HaDalam 1 bulan dirinya membutuhkan biaya sekitar Rp275 Ribu hanya untuk pembelian minyak tanah sebagai bahan bakar pompa airnya.

"Kami menyedot air tiga hari sekali sehingga dalam sebulan kami menyedot sebanyak sepuluh kaliSekali menyedot air minimal kami mengeluarkan Rp2.750 untuk membeli inyak tanahJumlah itu belum termasuk untuk biaya sewa pompa airnya," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Tanbunhut), diantara keempat kecamatan tersebut, Jatinegara menjadi daerah yang paling kesulitan airDemi mengatasi keadaan tersebut, Pemkab Tegal telah menempuh berbagai upayaDiantaranya dengan sosialisasi agar petani dapat melakukan optimalisasi penggunaan air, serta himbauan kepada petani agar dapat menanam varietas tanaman yang berumur pendek.(aan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Warga Keracunan Daging Sapi