11 BUMN Setor Dividen Jumbo, Ma'ruf Sebut Erick Punya Sentuhan Emas

Jumat, 03 Juni 2022 – 21:34 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Ilustrasi Foto: Dok. Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Dividen jumbo yang disetorkan sebelas BUMN tahun ini dinilai merupakan salah satu prestasi besar Menteri BUMN Erick Thohir.

Kornas Balad Erick Thohir (Balad Etho) Ma’ruf Mutaqin menyebut dividen dengan nilai total Rp 41 triliun tersebut adalah bukti sentuhan emas eks presiden Inter Milan tersebut.

BACA JUGA: Lihai Menjalin Sinergi, Erick Berpotensi Besar Digaet Parpol

“Besarnya jumlah dividen yang disetor sebelas emiten BUMN tersebut menjadi bukti sentuhan emasnya di Kementrian BUMN. Transformasi BUMN adalah agenda besar, karena butuh keberanian dan strategi khusus meniupkan perubahan di tengah zona nyaman,” ujar Ma’ruf, Jum’at (3/6).

Perlu diingat, ungkap Ma’ruf, agenda besar transformasi BUMN yang dilakukan Erick Thohir digerakan di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Pengamat Apresiasi Erick Thohir Gabungkan Pengelolaan Dana Pensiun Lewat IFG

Karena itu, keberhasilan ini jelas bukan prestasi yang biasa-biasa saja.

“Menteri BUMN telah menyiapkan tujuh agenda besar untuk melakukan transformasi. Namun di sisi lain, juga mesti meminimalkan dampak pandemi virus korona yang tengah melanda,” ujarnya.

BACA JUGA: Erick Thohir Tunjuk IFG Kelola Dapen BUMN, OJK Angkat Topi

Praktisi ekonomi digital ini menggarisbahwahi keberhasilan Erick menjaga BUMN agar fokus pada bisnis inti masing-masing.

Menurutnya, prestasi itu layak diberi apresiasi yang tinggi.

“Selama ini sulit sekali membedakan mana BUMN yang bertugas membukukan laba atau mana yang punya tugas PSO (public service obligation). Di era Erick, semua itu dibereskan, tak ada lagi perusahaan yang dibiarkan keluar jalur,” ungkap Ma’ruf.

Yang tak kalah luar biasa, lanjut dia, adalah kemampuan Erick Thohir dalam mengomunikasikan semua agenda besarnya tersebut.

Menyadari hampir 65 persen karyawan BUMN milenial, Erick rela turun gunung berkomunikasi ala mereka.

“Ini yang luar biasa sebetulnya, karena sadar mayoritas pegawainya milenial Pak Erick tidak memaksakan cara komunikasi gaya kolonial. Dia rela menyempatkan waktunya cuma buat belajar tik tok, hasilnya bisa dilihat bagaimana akun Tik Tok-nya berkembang pesat,” pungkas Ma’ruf. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler