jpnn.com, SURABAYA - Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) kejar paket B masih terlaksana. Kemarin (5/5) ada 11 narapidana (napi) Lapas Kelas I Surabaya, Porong, yang mengikutinya.
Hari ini (6/5) mereka mengikuti ujian terakhir untuk memperoleh ijazah setara sekolah menengah pertama (SMP).
BACA JUGA: HOTS di UNBK 2018 Baru Tahap Pengenalan
UNBK siswa kejar paket B dimulai pada Jumat (4/5). Dalam daftar peserta, ada 12 napi.
Namun, sejak hari pertama hanya 11 orang yang menjadi peserta. Seorang lagi absen. Dia tidak ikut ujian karena sudah pulang.
BACA JUGA: FSGI Desak Mendikbud Evaluasi Pelaksanaan UNBK
Sama seperti ujian kejar paket sebelumnya, sebelum hari H para peserta melakukan simulasi.
Tujuannya, mereka tidak bingung saat ujian. Sebab, rata-rata peserta sudah lama tidak bersekolah.
BACA JUGA: Sekolah Ini Bantah Bocorkan Soal UNBK
Pada zaman mereka, menempuh pendidikan tidak menggunakan komputer.
''Agak bingung,'' kata Munib, salah seorang peserta.
Beruntung, di tempat ujian ada tim yang siap membantu mereka. Tidak menjawab soal, tetapi membantu menggunakan komputer jika mereka tidak paham. Dengan begitu, pengerjaan soal berjalan lancar.
Terakhir yang mengikuti ujian pekan depan kelompok kejar paket A. ''Pesertanya banyak yang tua,'' ucap Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Kelas I Surabaya Bambang Sugianto.
Berdasar data, peserta ujian kejar paket A nanti jumlahnya hanya enam orang. ''Namun, tidak semua ikut ujian. Ada yang berhalangan,'' lanjutnya. (may/c15/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sesalkan Ancaman Mendikbud pada Siswa Pengunggah Soal UNBK
Redaktur & Reporter : Natalia